Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Pertumbuhan Ekonomi yang Dirilis BPS Masih Menimbulkan Tanda Tanya

Pertumbuhan Ekonomi yang Dirilis BPS Masih Menimbulkan Tanda Tanya

05/11/2025
Waktu membaca: 4 menit
A A
utang pemerintah makin membebani

Awalil Rizky (Foto: Barisandata/Thomi).

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS memang terlihat menggembirakan, tapi di balik itu tersisa banyak tanda tanya dan kejanggalan data.

Oleh: Awalil Rizky
(Ekonom Bright Institute)

PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia triwulan III-2025 diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini sebesar 5,04% (y-on-y). Sesuai sinyal bocoran Purbaya beberapa hari sebelumnya, dan Febrio Kacaribu Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu pada Oktober lalu. Kebetulan tidak jauh dari prediksi penulis yang sebesar 5,02%.

Sementara itu, konsensus ekonom yang dihimpun Blomberg minggu kedua Oktober lalu menyebut pertumbuhan hanya akan 4,8% (y-on-y). Media masa pun memberitakan sebulan terakhir bahwa sebagian besar ekonom menyebut tidak akan mencapai 5,0%.

BPS juga menginformasikan bahwa pertumbuhan ekonomi secara triwulanan (q-to-q) sebesar 1,43%. Merupakan pertumbuhan triwulanan tiga terendah selama beberapa tahun. Pertumbuhan secara kumulatif (c-to-c) selama tiga triwulan sebesar 5,01%, juga yang terendah dalam empat tahun terakhir.

Dengan tren ini, kemungkinan pertumbuhan ekonomi selama tahun 2025 akan kisaran 5,05% saja. Masih di bawah target APBN yang sebesar 5,2%. Apalagi ambisi Purbaya untuk mencapai 5,5%.

Bagaimanapun masih di atas prakiraan berbagai lembaga internasional, seperti World Bank dan IMF, yang umumnya di bawah 5%. Juga di atas prediksi banyak ekonom dan beberapa lembaga think tank domestik. Wacana tentang ini menjadi latar kontroversi pertumbuhan triwulan dua, dan masih akan berlanjut hingga angka setahun nanti.

Pertumbuhan Sektoral dan Komponen Pengeluaran

Secara sektoral, sektor industri pengolahan kembali melampaui pertumbuhan ekonomi, mencapai kisaran 5,54%. Jika tren ini berlanjut pada triwulan IV nanti, maka pertama kali terjadi sejak 2012 atau 14 tahun terakhir. Dengan demikian, pertumbuhan setahun industri pengolahan bisa mencapai kisaran 5,25%, sedangkan pertumbuhan ekonomi akan disajikan sebesar 5,05%.

Padahal, rata-rata pertumbuhan sektor ini pada 2011-2024 hanya 4,01%. Porsinya terhadap PDB pun perlahan turun, dari 21,76% pada 2011 menjadi 18,98% pada 2024, yang merupakan indikasi terjadi deindustrialisasi. Pertumbuhan tahun 2025 membuat porsinya akan meningkat sedikit di atas 19%, sebagaimana pada triwulan tiga yang sebesar 19,05%.

Data-data sektor industri pengolahan dalam hal pertumbuhan dan porsi atas PDB dari BPS untuk tahun 2025 ini tampak tidak sejalan dengan beberapa data dan indikator lainnya. Salah satunya, data Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) yang sempat kontraksi selama beberapa bulan. Meski kemudian ekspansif sejak Agustus, PMI masih terbilang rendah.

Selain itu juga tidak didukung data penjualan beberapa barang industri utama, seperti: mobil, motor, semen, produk tekstil, dan rumah. Ditambah dengan informasi beberapa perusahaan industri besar yang tutup ataupun PHK secara besar-besaran.

Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,93% (y-on-y), yang terbilang luar biasa. Merupakan pertumbuhan triwulan tiga tertinggi sejak 2013, dan jauh melebihi rata-rata 2019-2024 yang sebesar 2,39%. Pertumbuhan setahun mungkin akan mencapai 3,70% atau tertinggi selama tujuh tahun terakhir.

Sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan motor tumbuh sebesar 5,49% (y-on-y), di atas pertumbuhan ekonomi. Andilnya cukup signifikan dalam total pertumbuhan ekonomi, mencapai 0,72% poin. Porsinya dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB) juga meningkat menjadi 13,19%.

Pertumbuhan ekonomi triwulan tiga yang lebih tinggi dibanding dugaan banyak pihak ternyata cukup dikontribusi oleh lapangan usaha yang bersifat jasa. Selain perdagangan tadi, juga oleh sektor-sektor berikut yang melampaui pertumbuhan ekonomi: Jasa Perusahaan (9,94%), Informasi dan Komunikasi (9,65%), Penyediaan akomodasi dan makan minum (8,41%), dan jasa lainnya (9,92%). 

Dilihat dalam komponen pengeluaran, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,04% (y-on-y). Terbilang tidak rendah, namun juga tidak tinggi. Lebih rendah dibanding tahun 2023 dan 2024, lebih tinggi dibanding tahun 2022. Besaran ini juga tidak sekontroversial triwulan dua yang 6,99%.

Pertumbuhan PMTB itu terutama disumbang subkomponen Mesin dan Perlengkapan yang mencapai 17,00%. Persoalannya masih kurang jelas bagaimana perlakukan hitungan atas penambahan mesin dan peralatan. Apakah sudah dihitung sejak dibeli atau tersedia atau saat mulai berproduksi.

Konsumsi rumah tangga ternyata hanya tumbuh 4,89% (y-on-y). Pertumbuhan triwulan tiga paling rendah sejak 2011, kecuali pada saat pandemi tahun 2020 dan 2021. Diprakirakan setahun 2025 ini akan di bawah 5%, hanya kisaran 4,90%.

Konsumsi Pemerintah termasuk yang mengejutkan, tumbuh cukup tinggi mencapai 5,49% (y-on-y) pada triwulan III-2025. Tertinggi selama lima tahun terakhir, ditengah opini Pemerintah Pusat dan Daerah sedang melakukan efisiensi. Diprakiran bisa lebih dari 6% selama setahun nanti.  

Pertumbuhan triwulan III 2025

Apakah BPS tidak overestimate?

Angka pertumbuhan ekonomi triwulan III-2025 yang dirilis BPS tampak melampaui prediksi banyak pihak, kecuali pihak Pemerintah sendiri. Rincian sektoral dan komponen PDB beserta pertumbuhan tampak “kurang meyakinkan”.

Dari uraian di atas, sektor industri pengolahan yang tumbuh terlampau tinggi kurang didukung oleh berbagai indikator dan informasi selama ini. Sedangkan kontributor lain terutama berasal dari yang bersifat jasa. Perlu diketahui bahwa perhitungan sektor-sektor tersebut kebanyakan estimasi dari BPS.

Secara komponen pengeluaran, cukup jelas bahwa konsumsi rumah tangga justeru tumbuh lebih lambat dari biasanya. Bisa ditafsirkan mengkonfirmasi penurunan daya beli yang telah diutarakan banyak ekonom. Bahkan oleh survei Konsumen Bank Indonesia dan survei kepercayaan konsumen Lembaga Penjamin Simpanan.

PMTB atau investasi tampak masih tinggi, juga kurang didukung oleh berbagai informasi lain tentang dunia usaha selama ini. Apakah pertumbuhan sub Mesin dan Perlengkapan telah dihitung dengan benar. Antara lain perlakuan atas pembelian alutsista dan almatsus, serta mesin dan peralatan yang baru diimpor tapi belum dipergunakan berproduksi.

Penulis masih menganggap pertumbuhan triwulan III sebenarnya hanya sekitar 4,85%, dan setahun nanti hanya kisaran 4,90%. Jika perhitungan yang mempercantik diri ini berlanjut, maka kemungkinan pertumbuhan setahun 2025 memang bisa mencapai 5,05%. Namun berpotensi akan menimbulkan masalah pada tahun-tahun selanjutnya, yang terpaksa akan lebih rendah. []

Tags: Badan Pusat Statistik (BPS)Pertumbuhan Ekonomi
ShareTweetSend

Pos Terkait

Infrastruktur
Analisis

Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025 Akan Kembali Kontroversial

02/11/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Purbaya Abaikan Pengungkapan Risiko Fiskal

31/10/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Penarikan Utang Bruto Sebesar 1.600 Triliun dan Posisi Utang Mencapai 10.360 Triliun

25/09/2025
Infrastruktur
Analisis

Kondisi SAL Disebabkan Berutang Ugal-ugalan

15/09/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Saldo Anggaran Lebih (SAL) Menjadi Andalan Purbaya

14/09/2025
Infrastruktur
Analisis

BPS Belum Menyesuaikan Ukuran Miskin Ekstrem

28/07/2025

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Pertumbuhan Ekonomi yang Dirilis BPS Masih Menimbulkan Tanda Tanya

Oleh nairilink
05/11/2025

Pertumbuhan triwulan III 2025

BacaDetails
Infrastruktur

Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025 Akan Kembali Kontroversial

02/11/2025
utang pemerintah makin membebani

Purbaya Abaikan Pengungkapan Risiko Fiskal

31/10/2025
utang pemerintah makin membebani

Penarikan Utang Bruto Sebesar 1.600 Triliun dan Posisi Utang Mencapai 10.360 Triliun

25/09/2025
Infrastruktur

Kondisi SAL Disebabkan Berutang Ugal-ugalan

15/09/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?