Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Alarm Peringatan dari Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2024

Alarm Peringatan dari Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2024

Oleh Awalil Rizky
10/11/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
Awalil Rizky (Foto: Barisandata/Thomi).

Awalil Rizky (Foto: Barisandata/Thomi).

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 termasuk tidak tinggi. Kualitasnya pun dilihat dari pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor pertanian terbilang tidak baik

PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia hanya sebesar 4,95% (y-on-y) pada Triwulan III-2024. Pemerintah menilai kinerja itu cukup baik, dan Menko Perekonomian yakin bisa tumbuh di atas 5% sepanjang tahun 2024 nanti. Bank Indonesia juga menilai pertumbuhan ekonomi masih terjaga.

Padahal, kinerja itu termasuk yang rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya kecuali pada 2020 dan 2021 saat pendemi. Begitu pula dengan pertumbuhan secara kumulatif (c-to-c) sebesar 5,03%, yang terendah selama sembilan tahun, kecuali saat pandemi. Bahkan, pertumbuhan secara triwulanan (q-to-q) sebesar 1,50% merupakan yang terendah sepuluh tahun.

Berdasar data historis, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 hanya akan kisaran 5,0%, dan berisiko turun di bawahnya. Bisa dikatakan nyaris mustahil mencapai 5,2% seperti target APBN 2024.

Jika dicermati, sebenarnya kinerja pertumbuhan triwulan III-2024 memberi alarm peringatan bahwa perekonomian Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Selain dari besaran yang terbilang di bawah biasanya tadi, dapat dilihat dari kondisi laju pertumbuhan sektoral serta komponen pengeluaran.

Sektor-sektor yang tumbuh cukup tinggi bukan merupakan sektor fundamental perekonomian, dalam artian yang berporsi besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor fundamental justeru berkinerja tidak menggembirakan, seperti: sektor Industri dan sektor pertanian.

Sektor Industri Pengolahan hanya tumbuh 4,72% (y-on-y) dan secara kumulatif (c-to-c) sebesar 4,27%. Berdasar data historis, diprakirakan tumbuh kisaran 4,50% pada tahun 2024. Lebih rendah dari tahun 2022 dan 2023. Dengan prakiraan itu, selama sepuluh tahun era Jokowi (2015-2024), rata-rata hanya tumbuh 3,54% per tahun.

Porsi industri pengolahan selama tiga triwulan 2024 sebesar 18,93% dari PDB, an diprakirakan hanya kisaran 18,75% dari PDB pada tahun 2024. Dengan demikian, tren deindustrialisasi prematur masih berlanjut. Hiruk hilirisasi selama beberapa tahun ini belum mampu mendorongreindustrialisasi.

Sektor Pertanian hanya tumbuh sebesar 1,68% (y-on-y) dan secara kumulatif (c-to-c) sebesar 0,66%. Berdasar data historis, diprakirakan akan tumbuh kisaran 1,75% pada tahun 2024. Melanjutkan tren pertumbuhan yang sangat rendah sejak tahun 2019.

Pertumbuhan sektor pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) selama lima tahun terakhir selalu di bawah 2%. Bahkan, selama sepuluh tahun era pemerintahan Jokowi hanya tumbuh rata-rata sebesar 2,75% per tahun. Lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekonomi atau seluruh sektor.

Dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan memang masih ditopang konsumsi rumah tangga yang mampu tumbuh 4,91% (y-on-y). Namun lajunya lebih rendah dibanding tahun 2022 dan 2023. Juga lebih rendah dari era pra-pandemi (2011-2019) yang rata-rata sebesar 5,19% pada triwulan III.

Berdasar pertumbuhan kumulatif (c-on-c) yang sebesar 4,92%, serta data historisnya, diprakirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya akan kisaran 4,90% selama tahun 2024. Jauh lebih rendah dari era pra-pandemi (2011-2019) yang rata-rata sebesar 5,12% per tahun.

Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 5,15% (y-on-y) atau tumbuh lebih rendah dibanding triwulan yang sama pada tahun 2023. Dan masih lebih rendah dibanding rata-rata era pertumbuhan triwulan III sebelum pandemi (2011-2019) yang sebesar 6,04%.

Pertumbuhan PMTB secara kumulatif (c-on-c) hanya sebesar 4,47%. Diprakirakan hanya akan tumbuh kisaran 4,50% selama tahun 2024. Meski sedikit lebih tinggi dibanding 2023, namun masih jauh lebih rendah dari era pra-pandemi (2011-2019) yang rata-rata sebesar 6,02% per tahun.

Dengan demikian, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 termasuk tidak tinggi. Kualitasnya pun dilihat dari pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor pertanian terbilang tidak baik. Dipertegas dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan PMTB yang juga lebih rendah dari data historisnya. [rif]

Tags: PDBPertumbuhan EkonomiPMTBProduk Domestik Bruto (PDB)
Share2Tweet1Send

Pos Terkait

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Penjualan Eceran Turun Karena Pelemahan Daya Beli

16/06/2025

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

Oleh Awalil Rizky
26/06/2025

Bank Indonesia mencatatkan rekor surplus

BacaDetails
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?