Perbedaan utama antara normal good dan inferior good terletak pada tingkat kemakmuran ekonomi.
HIDUP akan selalu membuat kita berpapasan dengan kebenaran ilmu ekonomi. Dalam upaya mencari penghasilan, dalam menangani simpanan dan tabungan, dalam peran kita sebagai konsumen, kita akan selalu dihadapkan kepada pilihan yang memaksa kita untuk berhitung.
Dalam situasi di mana kita memiliki kebebasan kesejahteraan, kita tentu akan memilih sesuatu, entah barang atau jasa, yang memberi manfaat kebutuhan dasar paling maksimal. Sebaliknya, dalam situasi dramatis dan penuh keterbatasan, kita akan melibatkan banyak faktor untuk menentukan pilihan.
Ilmu ekonomi mengajarkan kita tentang memilih. Pada umumnya, ada dua golongan besar atas pilihan yakni normal good dan inferior good.
Ketika misalnya kita memiliki uang lebih, supermarket tidak akan menjadi tempat yang membuat kita merasa dilematis, karena kita bisa membeli daging sapi yang enak dan tinggi protein dan membuat kita bahagia memakannya. Daging sapi adalah normal good.
Sebaliknya, manakala uang kita terbatas, mungkin daging ayam adalah alternatif lebih murah. Rasanya tidak kalah enak, kandungan proteinnya tidak kalah banyak, dan ya, kita bisa tetap bahagia memakannya jika diiringi rasa syukur. Daging ayam adalah inferior good.
Jadi, perbedaan utama antara normal good dan inferior good adalah, ketika pendapatan kita naik, permintaan untuk normal good cenderung meningkat karena kita lebih mampu membelinya.
Sementara inferior good adalah situasi kebalikan: ia adalah barang dan jasa berharga murah yang permintaan terhadapnya meningkat seiring pendapatan kita yang kecil. []
Ikuti artikel menarik BARISANDATA atau pembahasan ISTILAH EKONOMI lainnya.