Ada yang menyebut kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi bisa memengaruhi harga minyak dan emas dunia.
PASAR global tampaknya tidak begitu terpengaruh tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter 19 Mei 2024 kemarin. Di sisi lain, ada juga kekhawatiran mengingat wilayah Timur Tengah terbilang tidak stabil dan gejolak politik apapun bisa mengubah dinamika ekonomi.
Ketidakstabilan politik memang bisa memukul perekonomian, lebih-lebih Iran adalah produsen utama bagi ketersediaan minyak di pasar dunia. Sesaat setelah kabar kematian Presiden Raisi, sentimen ketidakpastian memang sempat berembus. Harga minyak sempat naik.
Meskipun begitu, sebagian kalangan ekonom yakin hal ini tidak akan berlangsung lama. Apalagi kapasitas pasokan minyak yang ada diyakini bisa segera mengembalikan stabilitas harga.
Presiden Joko Widodo pun sudah menyampaikan pernyataan soal kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi. Ia berharap kejadian itu tidak memberikan dampak kepada perekonomian global dan harga minyak dunia.
Sebab, menurut Jokowi, jika harga minyak terdampak akan ada akibat yang lebih luas dari sisi perekonomian.
“Kita harapkan tidak berdampak kepada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak. Karena kalau sudah harga minyak naik terdampak dari peristiwa itu itu akan berdampak ke mana-mana,” ujar Jokowi, Selasa (21/5/2024).
Namun, melihat situasi politik dalam negeri Iran, tentang perang proksinya dengan Israel, dan masih tingginya spekulasi pasar, dampak buruk terhadap perekonomian global masih bisa terjadi tergantung situasi yang berkembang.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Energy Watch, mengutip pemberitaan Tirtoid, menunjukkan gangguan pasokan minyak dari Iran dapat meningkatkan harga minyak dunia hingga 10–20 persen. Apabila ada kenaikan harga minyak sebesar 10 persen, maka ini dapat meningkatkan harga BBM di Indonesia sebesar 5–10 persen.
Ada pula yang menyebut kematian Presiden Raisi bisa memengaruhi harga emas. Ketidakstabilan politik memang sering menjadi salah satu alasan bagi investor untuk membeli aset safe-haven seperti emas.
Indonesia, yang harga emasnya sebagian besar dipengaruhi oleh perdagangan emas global, terutama UBS, juga bisa merasakan dampak kenaikan harga emas ini. [adj]