Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » BI-Rate Memang Terpaksa Naik

BI-Rate Memang Terpaksa Naik

Oleh Yanuar Rizky
29/04/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
BI-Rate

Yanuar Rizky (Foto: Barisandata/Thomi).

-
00:00
00:00

Antrean

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

BI-Rate berkorelasi positif dengan kurs rupiah. Jika BI-Rate naik, maka rupiah cenderung menguat.

SESUAI undang-undang, Bank Indonesia merupakan otoritas ekonomi yang menjalankan kebijakan moneter, dengan tujuan utama menciptakan stabilitas nilai rupiah. Stabilitas nilai rupiah dimaksud adalah kestabilan harga barang dan jasa (inflasi) serta nilai tukar rupiah (kurs).

Bank Indonesia memberlakukan rezim kebijakan moneter dengan inflation targeting framework (ITF) sejak 2005, yang kemudian disempurnakan dengan kerangka Flexible ITF pada 2008. Salah satu penerapan utamanya dengan memakai suku bunga acuan yang disebut BI-Rate.  

BI-Rate semula merupakan suku bunga dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tenor selama 12 bulan. Bank-bank umum yang menyimpan dana mereka berupa SBI memperoleh pendapatan bunga tahunan sesuai besaran BI-Rate.

Suku bunga acuan kemudian diubah menjadi BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) sejak 19 Agustus 2016. Perubahan ini berarti BI membeli SUN dari Perbankan dengan janji dibeli kembali oleh bank dalam 7 hari.  Bank-bank umum dapat menarik kembali dana yang mereka simpan di BI dalam tempo tujuh hari serta kelipatannya. 

Penyebutan suku bunga acuan menjadi BI-Rate sejak akhir 2023 hanya perubahan nama dari BI7DRR. Kerangka kerjanya tidak mengalami perubahan.

Suku bunga acuan memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang. Sifat transaksional atau diperdagangkan di pasar terutama dengan penggunaan instrumen repo. Dan hubungannya menjadi erat dengan harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder. 

Oleh karena porsi SUN yang bisa diperdagangkan makin besar, dengan partisipasi nonresiden yang cukup aktif, maka BI-Rate berpengaruh langsung kepada yield SUN. Pada gilirannya berdampak cukup kuat pada nilai tukar rupiah.

Terbukti dalam jangka panjang pola relasi berdasar riset data, BI-Rate memiliki transmisi korelasi positif dengan kurs rupiah. Jika BI-Rate naik, maka rupiah cenderung menguat.

Dilihat dari aspek volatilitas, pelemahan rupiah biasanya mendahului BI-Rate. Akibatnya terjadi penurunan nilai impor. Dalam jangka menengah (midterm) atau beberapa bulan saat pelemahan rupiah akan menyebabkan transmisi korelasi impor sebagai pendorong Inflasi.

Pada sisi lain, rupiah yang melemah diikuti naiknya rate volatilitas rupiah di pasar uang antar-bank atas dolar AS. Hal itu menyebabkan ekses likuiditas ke melemahnya harga SUN, yang berakibat kenaikan yield SUN. 

Menimbang pola data demikian, BI-Rate memang harus dinaikkan. Antara lain karena kondisi beberapa bulan belakangan sebelumnya: (1) harga penutupan harian rupiah melemah ke rata-rata Rp16.240 dari Rp15.800; (2) rate volatilitas rupiah atas dolar AS di perdagangan harian pasar uang rata-rata harian per tahunnya 6,64%; (3) Yield SUN meningkat ke 7,256%.

Bahkan, jika dilihat kenaikan BI-Rate ke 6,25% bisa dikatakan terlambat (behind the curve). Yield di pasar masih jauh lebih besar, mencapai 7,27%. Data-data memperlihatkan bahwa naiknya yield dan rate volatilitas rupiah-dolar telah melebihi BI-Rate.

Bagaimanapun, jika BI-Rate tak mampu meredam pelemahan nilai tukar maka akan berdampak besar pada sektor riil. Terutama pada impor bahan baku, barang konsumsi, dan energi. Bahkan, kenaikan kurs dan volatilitas akan menurunkan produktivitas jangka menengah. 

Sedangkan terhadap suku bunga pinjaman perbankan, pengaruh akan terjadi jika BI-Rate terus naik dalam jangka 3–6 bulan dan tetap tinggi dalam 1 tahun. Hal itu ditentukan oleh seberapa dalam pelemahan rupiah dan penurunan harga sekunder SUN bisa diredam BI untuk mengatasi masalah sistem pembayaran impor konsumsi dan energi dan pelemahan nilai aset perbankan dan kecukupan modalnya (CAR).

Secara keseluruhan, bauran kebijakan memang mesti diperkuat untuk mendukungnya. Koordinasi dan sinergi kebijakan moneter dengan fiskal moneter harus ditingkatkan. Belanja Negara (fiskal) harus disesuaikan. Liquidity swap pembelian SUN (buy back dari neraca cadangan risiko fiskal) harus diaktifkan dalam operasi moneter Reverse RePO SUN BI dengan perbankan. []

Tags: Bank IndonesiaBI-RateYanuar Rizky
Share7Tweet4Send
Yanuar Rizky

Yanuar Rizky

Memulai karier di kantor akuntan publik Arthur Andersen–Prasetio Utomo & Co pada tahun 1997. Pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero). Aktif menjadi pembicara atas masalah politik ekonomi, sistem informasi, akuntansi, dan pasar modal.

Pos Terkait

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Penjualan Eceran Turun Karena Pelemahan Daya Beli

16/06/2025

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

Oleh Awalil Rizky
26/06/2025

Bank Indonesia mencatatkan rekor surplus

BacaDetails
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?