Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2024 Berpotensi Turun

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2024 Berpotensi Turun

Oleh Awalil Rizky
11/05/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
Pertumbuhan Ekonomi

Awalil Rizky (Foto: Barisandata/Thomi).

-
00:00
00:00

Antrean

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024 kemungkinan hanya akan tumbuh di bawah 5%.

PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2024 diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,11%. Capaian yang dinilai cukup baik oleh banyak pihak yang sempat memprakirakan akan lebih rendah. Namun sebenarnya angka pertumbuhan tersebut hanya sedikit lebih baik dibanding tahun 2023, serta bersesuaian saja dengan capaian tahun-tahun yang lebih lama.

Perlu dicermati bahwa tiga sektor yang berhasil tumbuh amat tinggi justeru yang berporsi tidak besar dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB), serta menyerap tenaga kerja yang relatif sedikit, yaitu: sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (18,88%); sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (11,64%); dan sektor jasa perusahaan (9,63%). 

Selain bukan merupakan sektor yang menjadi fundamen perekonomian, keberlanjutan tumbuh tingginya juga sulit dipertahankan. Salah satunya karena tidak ditopang oleh kemajuan industrialisasi yang terhambat.

Sektor industri pengolahan hanya tumbuh 4,13%, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi. Juga lebih rendah dibanding triwulan I tahun 2022 dan 2023. Berdasar kecenderungan selama ini, pertumbuhan setahun nantinya akan sulit melampaui 5,0%. Nyaris bisa dipastikan pula akan berada di bawah laju pertumbuhan ekonomi. 

Kecenderungan sektor industri tidak mampu tumbuh tinggi dan lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi telah terjadi satu sejak tahun 2013. Kinerja ini melanjutkan kecenderungan deindustrialisasi prematur yang telah terjadi sejak 3 dekade lalu.

Industri pengolahan memang masih memberi andil pertumbuhan ekonomi yang tertinggi. Sebesar 0,86 persen poin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11%. Namun andil atau sumbangan tersebut relatif lebih rendah dibanding tahun-tahun lampau yang kisaran 1 persen poin.

Dalam hal porsinya atas PDB, sekilas terjadi sedikit perbaikan menjadi 19,28% dibanding triwulan I tahun 2023 yang sebesar 18,57%. Namun, perbaikan ini belum mengindikasikan reindustrialisasi seperti yang diharapkan. Antara lain dicirikan peningkatan porsi lebih ditopang oleh kenaikan industri makanan dan minuman, serta industri logam dasar.

Dilihat dari berbagai subsektor yang menopang kinerja industri pengolahan hingga masih mampu tumbuh 4,13% dan meningkatkan porsinya dalam PDB, maka akan sulit ditingkatkan lagi pada tahun-tahun mendatang. Baik dalam konteks reindustrialisasi maupun andil dalam pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan industri belakangan ini antara lain diperkuat oleh produksi sektor pertambangan yang diolah, yang secara popular disebut hilirisasi. Pada saat bersamaan, sektor pertambangan mengalami pertumbuhan tinggi. Tumbuh hingga mencapai 9,31% pada triwulan I-2024. Melanjutkan kinerja tahun 2023 yang tumbuh sebesar 6,12%. 

Meski tumbuh tinggi dan memiliki porsi atas PDB yang cukup besar, keberlanjutan kinerja bagus dari sektor pertambangan masih mengkhawatirkan. Selain karena berasal dari sumber daya alam yang tak terbarukan, kinerjanya sangat bergantung pada perkembangan harga global yang tidak stabil. 

Sementara itu, kinerja industri pengolahan terdongkrak oleh subsektor industri pengolahan makanan dan minuman. Namun, subsektor ini tampak makin mengandalkan bahan baku atau penolong dari impor. Sekurangnya tidak mendorong pertumbuhan sektor pertanian domestik sebagai bahan baku.

Sektor pertanian justeru mengalami kontraksi atau tumbuh minus 3,54% pada Triwulan I-2024. Kondisinya melanjutkan tren pertumbuhan tahunan sektor ini yang selama lima tahun selalu di bawah 2%. Bahkan, rata-rata selama era Presiden Jokowi hanya mencapai 2,86% per tahun.

Dari uraian terkait kondisi pertumbuhan beberapa sektor di atas, maka selama setahun 2024 kemungkinan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh di bawah 5%. Sektor yang tumbuh tinggi pada Triwulan I berisiko melambat. Pada saat bersamaan, sektor besar seperti pertanian dan industri pengolahan belum mampu tumbuh tinggi.

Risiko tumbuh yang lebih rendah itu diindikasikan pula oleh kondisi pertumbuhan ekonomi dilihat dari sisi pengeluaran. Pertumbuhan memang masih ditopang konsumsi rumah tangga yang mampu tumbuh 4,91% pada Triwulan I-2024. Lebih baik dibanding kondisi 2–3 tahun sebelumnya. 

Namun hanya di kisaran serupa bahkan sedikit lebih rendah dibanding era pra-pandemi. Padahal, kondisinya cukup terbantu momen Ramadan yang mendorong pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman.     

Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memang tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2023, namun lebih rendah dibanding tahun 2022. Dan lebih rendah dibanding era pra-pandemi. 

Komponen pengeluaran yang tumbuh sangat tinggi adalah konsumsi pemerintah. Hal itu terutama akibat kenaikan realisasi belanja barang, terutama pada kegiatan pelaksanaan dan pengawasan Pemilu 2024, serta kenaikan realisasi belanja pegawai. Bisa dipastikan tidak akan dialami lagi pada tiga triwulan selanjutnya. []

Tags: Badan Pusat Statistik (BPS)Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi Q1-2024
Share2Tweet2Send
Awalil Rizky

Awalil Rizky

Ekonom Bright Institute, pembelajar ekonomi yang berupaya memberi informasi dan edukasi.

Pos Terkait

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Penjualan Eceran Turun Karena Pelemahan Daya Beli

16/06/2025

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

Oleh Awalil Rizky
26/06/2025

Bank Indonesia mencatatkan rekor surplus

BacaDetails
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?