Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Jumlah Pengangguran Bertambah dalam 10 Tahun Terakhir, Kenapa Bisa Terjadi?

Jumlah Pengangguran Bertambah dalam 10 Tahun Terakhir, Kenapa Bisa Terjadi?

Oleh Awalil Rizky
18/09/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
Jumlah Pengangguran

Jumlah Pengangguran

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Pengangguran selama 2014–2023 bertambah. Pemerintahan Jokowi kurang sukses menciptakan lapangan kerja. 

PENURUNAN jumlah pengangguran dan persentasenya menjadi salah satu tujuan utama pengelolaan ekonomi di semua negara, termasuk Indonesia. Hal itu berarti upaya penciptaan lapangan kerja menjadi prioritas kebijakan ekonomi, seiring dengan usaha mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tingkat Pengangguran diproyeksikan menurun tiap tahun pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019. Penurunannya diharapkan sebagai berikut: 5,65% (2015), 5,35% (2016), 5,15% (2017), 4,85% (2018), dan 4,5% (2019).

Tingkat pengangguran memang berhasil diturunkan, namun tidak sesuai target RPJMN. Realisasinya untuk kondisi Agustus adalah sebagai berikut: 6,18% (2015), 5,61% (2016), 5,5% (2017), 5,34% (2018), dan 5,28% (2019).

Jokowi dalam periode kedua pemerintahannya menetapkan RPJMN 2020–2024 yang menurunkan target tingkat pengangguran dibanding RPJMN sebelumnya. Namun masih tidak berhasil dicapai. 

RPJMN 2020–2024 hanya menyebut target akhir 2024 berupa rentang, yaitu 3,6–4,3%. Data yang biasa dipakai untuk menggambarkan kondisi tahun adalah bulan Agustus, karena sampel surveinya jauh lebih banyak dibanding Februari. Data terkini yang tersedia Agustus adalah 2023 sebesar 5,32%. 

Jumlah pengangguran selama Agustus 2014–2023 justeru bertambah 0,62 juta orang. Diprakirakan jika sampai Agustus 2024, maka hanya jumlahnya hanya akan setara 2014. Padahal selama era SBY, kondisi Agustus 2004–2014 berhasil mengurangi sebanyak 3,01 juta orang.

Tingkat pengangguran memang berhasil diturunkan selama era Jokowi, kurun Agustus 2014–2023 berkurang sebesar 0,62% poin. Diprakirakan pengurangan bisa mencapai hampir 1% poin pada Agustus 2024. Namun, selama era SBY untuk kondisi Agustus 2004–2014 berhasil dikurangi sebanyak 3,92% poin. 

Sementara itu, paparan Sri Mulyani dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat pada 28 Agustus tampak membanggakan penciptaan lapangan kerja sebanyak 21,3 juta orang. Disandingkan dengan data di atas berarti secara statistik hanya bisa menyerap tambahan angkatan kerja baru. Persentase atau tingkat penganggutan memang sedikit menurun, namun jumlah penganggurnya bertahan.  

Kinerja buruk pemerintahan Jokowi dalam penciptaan lapangan kerja dan pengurangan jumlah pengangguran terindikasi pula dalam beberapa informasi tentang sebaran pekerja secara sektoral atau lapangan usaha. Pekerja sektor pertanian masih sebanyak 39,45 juta per Agustus 2023, atau lebih banyak dari kondisi Agustus 2014 yang 38,97 juta orang.

Padahal, pertumbuhan sektor pertanian sangat rendah selama era Jokowi, hanya 2,76% per tahun. Lebih rendah dari rata-rata keseluruhan sektor atau pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, nilai tambah yang diperoleh petani atau pekerja sektor pertanian tidak meningkat. Salah satu akibatnya, hampir separuh penduduk miskin memiliki kepala keluarga yang bekerja di sektor pertanian.

Kinerja kurang baik juga tampak dalam perkembangan jumlah pekerja berstatus berusaha sendiri, yang terutama mencerminkan usaha skala mikro. Kondisi pekerjaan mereka secara umum kurang layak, baik dalam hal imbalan ataupun keamanan dan keberlanjutannya. Jumlahnya per Agustus 2023 sebanyak 32,21 juta orang, meningkat pesat dibanding Agustus 2014 yang 20,49 juta orang.

Tidak berhasilnya pemerintahan Jokowi menciptakan pekerjaan yang layak juga tergambar pada data jumlah Pekerja Keluarga atau Pekerja Tak Dibayar. Badan Pusat Statistik (BPS) memasukan mereka sebagai bekerja atau bukan pengangguran. Mereka dianggap menghasilkan pendapatan bagi orang atau keluarga yang dibantu.

Jumlah pekerja keluarga menurut data BPS per Agustus 2023 sebanyak 18,09 juta orang. Bertambah dibanding kondisi Agustus 2014 yang sebanyak 16,81 juta orang. Padahal selama era SBY, jumlahnya berhasil dikurangi, dari 17,29 pada tahun 2004.

Dapat disimpulkan bahwa penurunan tingkat pengangguran selama era Jokowi tidak mencapai target yang ditetapkan Presiden sendiri dalam RPJMN 2015–2019. Ketika target duturunkan pada RPJMN 2020–2024 pun tidak berhasil dicapai. 

Asesmen dari pencermatan atas data BPS, lapangan pekerjaan yang diciptakan sebagiannya tidak berkualitas. Antara lain, sektor pertanian “dipaksa” menampung tenaga kerja yang tidak terserap di sektor lain. Bertambahnya pekerja berstatus berusaha sendiri dan pekerja tak dibayar memperkuat indikasi kegagalan menciptakan status pekerjaan yang lebih layak. [adj]

Tags: PengangguranTingkat Pengangguran Terbuka
Share3Tweet2Send
Awalil Rizky

Awalil Rizky

Ekonom Bright Institute, pembelajar ekonomi yang berupaya memberi informasi dan edukasi.

Pos Terkait

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Penjualan Eceran Turun Karena Pelemahan Daya Beli

16/06/2025

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

Oleh Awalil Rizky
26/06/2025

Bank Indonesia mencatatkan rekor surplus

BacaDetails
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?