Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Utang dan Risiko Utang Pemerintah Harus Dilaporkan ke Publik

Utang dan Risiko Utang Pemerintah Harus Dilaporkan ke Publik

25/07/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
Tarif Trump Bisa Berdampak Besar Pada Pasar SBN dan Kurs Rupiah

Yanuar Rizky (Foto: Barisandata/Thomi).

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Posisi utang pemerintah bukan hanya yang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan Pinjaman (dalam dan luar negeri) saja

PENGERTIAN kewajiban dalam neraca Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang disampaikan tiap tahun sebenarnya sama dengan utang. Nilainya sebesar Rp9.537 triliun per 31 Desember 2023. Lebih besar dibanding posisi utang yang biasa diutarakan kepada publik dan dikutip berbagai pihak untuk waktu yang sama, yaitu sebesar Rp8.145 triliun. 

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) no. 9 tentang akuntansi menyebut kewajiban pemerintah adalah seluruh pinjaman dan komitmen pihak ketiga yang diberikan kepada pemerintah. Per definisi, kewajiban itu sudah masuk dalam kas pemerintah saat ini, dan akan dibayar pada masa mendatang.

Berdasar itu, posisi utang pemerintah bukan hanya yang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan Pinjaman (dalam dan luar negeri) saja. Melainkan utang yang telah memenuhi syarat PSAP tersebut, dan buktinya dinyatakan sebagai kewajiban dalam neraca Pemerintah. Baik kewajiban jangka pendek, maupun jangka panjang.

Kewajiban Jangka Pendek antara lain meliputi: Utang Perhitungan Fihak Ketiga, Utang kepada Pihak Ketiga, Utang Subsidi, Utang Transfer, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan lain sebagainya. Sedangkan Kewajiban Jangka Panjang mencakup: Utang Jangka Panjang Dalam Neger, Utang Jangka Panjang Luar Negeri, dan Kewajiban Konsesi Jasa.

Utang atau kewajiban akan diakui, diukur dan dicatat ketika uang nominal telah diberikan pihak ketiga masuk dalam kas negara. Atas dasar itu maka kontinjensi atas utang yang akan timbul dari komitmen beban biaya pemerintah kepada pihak ketiga di masa depan memang tidak dicatat dalam laporan keuangan. Kontinjensi merupakan kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar-benar terjadi.

Sebagai contoh, kewajiban jangka panjang program pensiun memang tidak disajikan pada neraca LKPP. Hal itu sesuai PSAP 09, karena prinsip biaya yang akan dikeluarkan dan pendapatan yang akan diterima di masa depan tidak diakui dalam pencatatan neraca pemerintah.

Akan tetapi, idealnya kewajiban biaya yang cukup besar di masa depan perlu disajikan di laporan kontinjensi catatan atas laporan keuangan. Penyajian secukupnya tentang dampak dan mitigasi pada struktur utang pemerintah di masa depan. Prinsipnya, ada laporan kontijensi yang memuat struktur utang disertai biaya yang harus dibayarkan, agar risiko fiskal tetap bisa diukur dan ada keterbukaan data kepada publik.

Di masa mendatang, bisa saja PSAP diubah menjadi sepenuhnya akrual. Dengan demikian, kewajiban program pensiun bisa dicatat dalam neraca. Diakui pendapatan mendatang pada sisi aktiva dan biaya pada sisi pasiva.

Begitu pula dalam hal utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah sebaiknya membuat laporan kontijensi utang yang berpengaruh ke postur fiskal pemerintah. Perlu diestimasi dampak utangnya pada penurunan modal pemerintah, agar sisi investasi jangka panjang yang disajikan dalam aset memperoleh gambaran risiko penambahan PMN sebelum terjadi.

Salah satu contoh yang amat perlu disajikan dalam catatan adalah waiver yang diberikan sebagai jaminan BUMN memperoleh utang. Waiver merupakan pengabaian adalah ketentuan yang mengikat secara hukum di mana salah satu pihak dalam kontrak setuju untuk secara sukarela melepaskan klaim tanpa pihak lain bertanggung jawab.

Sederhananya, Pemerintah bisa kehilangan nilai aset BUMN akibat utang atau kesulitan keuangan dari BUMN. Oleh karenanya, harus ada daftar tentang hal tersebut dalam catatan atas laporan keuangan.

Secara keseluruhan, informasi tentang kewajiban atau utang pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara merupakan hal yang sangat penting. Keberlanjutan fiskal masa mendatang mesti terkalkukasi dengan baik. Informasinya perlu lebih transparan dan bersifat publik, dan pengelolaan perlu pengawasan yang cukup ketat.

Ke depan dibutuhkan reformasi berkelanjutan dalam SAP. Arahnya, LKPP bertransfromasi menjadi laporan konsolidasi ekonomi negara, bukan semata pemerintah pusat dalam arti sempit. Bahkan, publik bisa membaca secara lebih mudah kaitan antara neraca fiskal Pemerintah dengan neraca moneter Bank Indonesia. []

Tags: LKPPPinjamanSurat Berharga Negara (SBN)Utang
Share2Tweet1Send

Pos Terkait

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Penjualan Eceran Turun Karena Pelemahan Daya Beli

16/06/2025

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

Oleh Awalil Rizky
26/06/2025

Bank Indonesia mencatatkan rekor surplus

BacaDetails
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?