Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Memburuknya Kondisi Neraca Pembayaran Indonesia

Memburuknya Kondisi Neraca Pembayaran Indonesia

29/05/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Kondisi umum NPI atau transaksi internasional Indonesia memburuk, termasuk beberapa komponen utamanya.

KINERJA Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2024 dinilai Bank Indonesia tetap terjaga di tengah peningkatan ketidakpastian global. Padahal, NPI sebenarnya mengalami defisit sebesar US$6,0 miliar. Kinerja defisit pada triwulan satu tahun ini berlainan dengan tahun-tahun sebelumnya yang justeru mengalami surplus.

NPI merupakan catatan transaksi internasional penduduk Indonesia dengan nonpenduduk secara keseluruhan dalam sudut pandang Indonesia. Ada transaksi yang bersifat penerimaan dan ada yang bersifat pembayaran. Surplus berarti penerimaan lebih besar dibanding pembayaran, sedangkan sebaliknya disebut defisit.

Selama periode 1981-1996 dialami surplus sebanyak 12 kali, dan defisit sebanyak 4 kali. Pada tahun 1997 dan 1998 dialami defisit yang lebar. Selama periode tahun 1999-2023 dialami surplus sebanyak 17 kali dan defisit 7 kali. Pada tahun 2023 dialami surplus sebesar US$6.301 juta.

Khusus kinerja triwulan satu pada tiap tahun, defisit tahun 2024 merupakan yang terburuk selama 4 tahun terakhir. Masih lebih baik dibanding tahun 2020 yang mencapai US$8,55 miliar. Namun, lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada prinsipnya terdapat dua kelompok transaksi dalam Neraca Pembayaran. Kelompok pertama adalah transaksi yang tidak mengakibatkan hak dan kewajiban lagi di waktu mendatang setelah transaksi selesai. Kelompok transaksi ini dicatat dalam Transaksi Berjalan.

Selama era tahun 2012-2020 kondisi Transaksi Berjalan selalu mengalami defisit. Pada tahun 2021 dan 2022 mengalami surplus. Pada tahun 2023 kembali mengalami defisit. Sebagai catatan, pada era 1998-2011 selalu mengalami surplus. Sebelumnya lagi, tahun 1981-1997 selalu mengalami defisit.

Transaksi Berjalan pada Triwulan I 2024 mengalami defisit sebesar US$2,16 miliar. Kondisi terburuk selama 4 tahun terakhir. Meski bukan defisit yang terlebar, telah memberi sinyal akan kembalinya tren defisit beberapa tahun lampau. Selama tahun 2024 berjalan mungkin defisitnya tidak selebar prakiraan International Monetary Fund (IMF), namun berpotensi di atas kisaran US$7,5 miliar.

Pada April 2024, IMF memproyeksikan terjadinya peningkatan defisit Transaksi Berjalan Indonesia tahun ini hingga beberapa tahun ke depan. Diproyeksikan sebagai berikut:  US$13,16 miliar (2024), US$20,52 miliar (2025), US$23,07 miliar (2026), US$23,60 miliar (2027), US$25,52 miliar (2028), dan US$29,25 miliar (2029).

Transaksi Berjalan terdiri dari empat komponen yang juga berbentuk neraca. Yaitu: necara barang (Goods), Jasa-jasa (Services), Pendapatan Primer (Primary Income), dan Pendapatan Sekunder (Secondary Income).

Neraca Jasa-Jasa Indonesia mengalami defisit sebesar US$4,42 miliar pada Triwulan I 2024. Hampir setara dengan triwulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan defisit setahun 2023 mencapai US$18,09 miliar.

Neraca Pendapatan Primer mengalami defisit sebesar US$8,94 miliar pada Triwulan I 2024. Neraca Pendapatan Investasi sebagai komponen utamanya mengalami defisit sebesar US$8,56 miliar. Kondisi keduanya merupakan yang terburuk selama beberapa tahun terakhir.

Kelompok kedua dari neraca pembayaran merupakan transaksi yang berdampak pada hak dan kewajiban di waktu mendatang, disebut sebagai Transaksi Finansial. Baik yang bersifat utang piutang ataupun bersifat investasi. Sebagai contoh hak dan kewajiban itu berupa pengembalian pokok utang, pembayaran bunga utang, pembayaran keuntungan, dan hal lain yang serupa.

Neraca Transaksi finansial selama belasan tahun hampir selalu bersifat arus masuk bersih. Lebih banyak modal finansial yang masuk dibandingkan yang keluar. Nilai surplus nya menurun signifikan pada tahun 2020 dan 2021, dan kemudian mengalami defisit sebesar US$9,16 miliar pada tahun 2022.

Neraca Transaksi Finansial mengalami defisit sebesar US$2,31 miliar pada Triwulan I 2024. Padahal triwulan satu tahun sebelumnya masih surplus sebesar US$4,09 miliar.

Uraian di atas memperlihatkan data-data yang tidak mendukung klaim Bank Indonesia atas kondisi NPI yang disebut terjaga. Kata terjaga memang bisa ditafsirkan kondisinya tidak terlampau buruk. Namun tidak bisa dipungkiri kondisi umum NPI atau transaksi internasional Indonesia memburuk, termasuk beberapa komponen utamanya. []

Share2Tweet1Send

Pos Terkait

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025
Infrastruktur
Analisis

Penjualan Eceran Turun Karena Pelemahan Daya Beli

16/06/2025

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

Oleh Awalil Rizky
26/06/2025

Bank Indonesia mencatatkan rekor surplus

BacaDetails
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025
Infrastruktur

Alarm Peringatan Turunnya Pendapatan Negara

18/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?