Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Belanja Negara APBN 2025 Sebaiknya Dipangkas

Belanja Negara APBN 2025 Sebaiknya Dipangkas

22/01/2025
Waktu membaca: 3 menit
A A
utang pemerintah makin membebani

Awalil Rizky (Foto: Barisandata/Thomi).

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Belanja negara pada APBN 2025 sebaiknya dipangkas untuk mencegah pemborosan, meningkatkan efisiensi, dan menyesuaikan arah kebijakan pemerintahan baru agar lebih berpihak pada kebutuhan rakyat secara nyata.

Oleh: Awalil Rizky
(Ekonom Bright Institute)

REALISASI sementara Belanja Negara APBN2024 dilaporkan mencapai Rp3.350,3 triliun. Lebih banyak dari targetnya hingga 100,8%, dan meningkat sebesar 7,34% dibanding 2023. Pertumbuhan belanja diklaim kuat dan untuk melindungi rakyat, menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung agenda pembangunan.

Paparan Kementerian Keuangan dalam keterangan pers realisasi sementara APBN 2024 menegaskan Belanja Negara sebagai Shock Absorber antara lain melalui bantuan pangan, stabilisasi pasokan harga pangan, subsidi pupuk, bansos, dan program KUR. Sedangkan sebagai Agent of Development antara lain melalui pelaksanaan Pemilu dan Pilkada secara serentak, penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting, penguatan SDM, dukungan untuk PSN dan IKN.

Narasi Pemerintah dalam keterangan pers itu masih bersifat umum, mesti diperiksa lebih lanjut pada rincian belanjanya. Sayang data lengkap belum dipublikasi hingga tulisan ini dibuat, misal tentang jenis belanja dan program yang direalisasi. Beberapa informasi yang disajikan justeru mengurangi arti klaim tersebut.

Dari laporan ternyata enam dari tujuh Asumsi Dasar Ekonomi Makro tidak sesuai asumsi atau target, dalam artian lebih buruk dilihat dari sisi APBN. Salah satunya adalah nilai tukar rupiah atas dolar. Selisih lebih lemah hingga Rp1.162, dari realisasi sebesar Rp16.162 dari asumsi Rp15.000.

Simulasi perhitungan dampak ketidaksesuaian asumsi dengan realisasi disajikan pada dokumen Nota Keuangan dan APBN 2024, meski dengan asumsi yang lainnya tak berubah (ceteris paribus). Dalam hal kurs tiap pelemahan Rp100 akan berdampak kenaikan Belanja sebesar Rp10,2 triliun. Artinya sekitar Rp118,5 triliun.

Sebagai gambaran umum, hal itu antara lain akibat kenaikan dalam nilai rupiah dari belanja yang berbiaya valuta asing. Contohnya: pembayaran bunga utang dalam valuta asing, pembelian barang impor, belanja modal dari impor, perjalanan dinas ke luar negeri, dan lain sebagainya.

Informasi lainnya adalah dalam hal realisasi Transfer ke Daerah, yang memang melampaui target, yakni sebesar Rp863,5 triliun atau 100,7% dari target. Namun, nilainya justeru lebih rendah atau alami kontraksi dibanding realisasi 2023. Pelampauan pun terkait dengan kurs, dalam perhitungan bagi hasil yang merupakan hak daerah.

Transfer ke Daerah ini memang secara porsi dari Belanja Negara mengalami kemerosotan yang nyata pada periode kedua Jokowi. Porsinya turun 35,20% pada 2019 menjadi 25,77% pada 2024. Padahal, dana transfer itu pun sebagian cukup besarnya bersifat “mengikat”, mesti dipakai untuk ini itu.

Dengan demikian, tampak berlebihan ketika kenaikan belanja dijelaskan berupa klaim kinerja yang baik seperti di atas. Kenaikan belanja bisa saja merupakan indikasi pemborosan dan inefisiensi. Info tentang penghematan tahun 2024 yang dikemukakan hanya bernilai Rp3,6 triliun dari perjalanan dinas dan rapat dinas.

belanja negara

Sementara itu, Belanja Negara direncanakan pada APBN 2025 sebesar Rp3.621 triliun. Artinya naik sebesar 8,09% dari realisasi 2024. Laju kenaikan ini terbilang tinggi, jika dilihat dari data historis beberapa tahun terakhir, diluar saat pandemi 2020 dan 2021. Padahal tengah digodog upaya menambah alokasi belanja karena kebutuhan merealisasikan program yang sudah dijanjikan pemerintahan baru. 

Pendekatan narasi pemerintah atas belanja pun sejauh ini lebih pada penyajian input, artinya biaya atau alokasi anggaran. Masih kurang penjelasan tentang output, apalagi dampak nyata (outcome). Input disajikan dalam bentuk perkembangan beberapa tahun, sedangkan sebagian output hanya kondisi tahun bersangkutan, dan amat sedikit terkait outcome. 

Pemerintahan Prabowo jelas membutuhkan perubahan mendasar dalam kebijakan APBN, termasuk soal belanja dan pengeluaran (investasi). Akan lebih baik jika segera diajukan APBN Perubahan, agar mencerminkan arah kebijakan pemerintahan yang baru.

Sebagai bagian dari itu, langkah memangkas belanja negara 2025 merupakan pilihan rasional. Upaya bergesa memaksakan kenaikan pendapatan justeru bisa memperburuk kondisi rakyat. Ruang untuk memangkas itu tersedia dengan menyisir lebih cermat berbagai belanja dan pengeluaran. Sebagai contoh, penghematan akhir tahun 2024 yang diklaim mestinya dilanjutkan sepanjang tahun 2025. []

Tags: APBNapbn 2025Belanja Negara
Share1Tweet1Send

Pos Terkait

Fiskal
Analisis

Pengakuan Kondisi Ekonomi Berdasar Proyeksi Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

24/05/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Produksi Pangan 2024 Turun Drastis

17/05/2025
Fiskal
Analisis

Masyarakat Mulai Khawatir Masa Depan Ekonominya

11/05/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Pengangguran Turun, Tetapi Kondisi Pekerja Memburuk

06/05/2025
Transaksi Internasional
Analisis

Gudang Improvisasi Prabowo Untuk Apa?

05/05/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Memahami Ukuran Kemiskinan BPS dan Bank Dunia

03/05/2025

Terkini

Fiskal
Analisis

Pengakuan Kondisi Ekonomi Berdasar Proyeksi Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

Oleh nairilink
24/05/2025

Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

BacaDetails
utang pemerintah makin membebani

Produksi Pangan 2024 Turun Drastis

17/05/2025
Fiskal

Masyarakat Mulai Khawatir Masa Depan Ekonominya

11/05/2025
utang pemerintah makin membebani

Pengangguran Turun, Tetapi Kondisi Pekerja Memburuk

06/05/2025
Transaksi Internasional

Gudang Improvisasi Prabowo Untuk Apa?

05/05/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?