Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025 Akan Kembali Kontroversial

Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025 Akan Kembali Kontroversial

02/11/2025
Waktu membaca: 3 menit
A A
Infrastruktur

Infrastruktur

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Rilis pertumbuhan ekonomi triwulan III-2025 berpotensi kembali memicu perdebatan publik, setelah bocoran angka “di atas 5%” muncul sebelum BPS resmi mengumumkannya.

Oleh: Awalil Rizky
(Ekonom Bright Institute)

PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia triwulan III-2025 akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 November. Namun, Purbaya telah memberi bocoran setelah bertemu dengan pimpinan BPS pada 28 Oktober, dengan mengatakan akan tumbuh di atas 5%. Kemungkinan rilis BPS kembali menimbulkan kontroversi seperti yang terjadi pada triwulan lalu.

Febrio Nathan Kacaribu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, bahkan sudah mengemukakan pertumbuhan kisaran 5,0-5,1% pada 9 Oktober lalu. Dalam beberapa kesempatan, Purbaya mengatakan anak buahnya memang telah memperhitungkan hal ini. Alasan utamanya, perekonomian diklaim membaik ditambah berbagai kebijakan insentif Pemerintah telah memperlihatkan hasil. 

Sementara itu, konsensus ekonom yang dihimpun Blomberg menyebut pertumbuhan hanya akan 4,8% (y-on-y). Media masa pun memberitakan bahwa sebagian besar ekonom menyebut tidak akan mencapai 5,0%.

Rilis pertumbuhan ekonomi triwulan III-2025

Prakiraan Rilis Data BPS

Menimbang data BPS tentang Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi triwulan II, maka pertumbuhan yang dirilis akan kisaran 5,02% (y-on-y). Lebih rendah dari triwulan yang 5,12%, karena faktor musiman. Pertumbuhan triwulan III memang selalu lebih rendah dibanding triwulan II pada tahun bersangkutan.

Pertumbuhan ekonomi secara triwulanan (q-to-q) diprakirakan kisaran 1,50% atau setara dengan tahun lalu. Sedangkan pertumbuhan secara kumulatif (c-to-c) selama tiga triwulan akan mencapai kisaran 5,03%.

Secara sektoral, sektor industri pengolahan akan disajikan meningkat signifikan, sebagaimana yang terjadi pada triwulan lalu. Pertumbuhannya pun akan kembali melampaui pertumbuhan ekonomi, bisa mencapai kisaran 5,50%.

Jika tren yang melampaui pertumbuhan ekonomi berlanjut pada triwulan IV nanti, maka pertama kali sejak 2012 atau 14 tahun terakhir. Dengan demikian, pertumbuhan setahun industri pengolahan bisa mencapai kisaran 5,25%, sedangkan pertumbuhan ekonomi disajikan sebesar 5,05%.

Padahal, rata-rata pertumbuhan sektor ini pada 2011-2024 hanya 4,01%. Porsinya terhadap PDB pun perlahan turun, dari 21,76% pada 2011 menjadi 18,98% pada 2024, yang merupakan indikasi terjadi deindustrialisasi. Pertumbuhan tahun 2025 membuat porsinya akan meningkat sedikit di atas 19%.

Data-data sektor industri pengolahan dalam hal pertumbuhan dan porsi atas PDB dari BPS untuk tahun 2025 ini tampak tidak sejalan dengan beberapa data dan indikator lainnya. Salah satunya, data Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) yang sempat kontraksi selama beberapa bulan. Selain itu tak didukung data penjualan beberapa barang industri utama serta fenomana PHK.

Sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan motor diprakirakan juga akan tumbuh sedikit di atas pertumbuhan ekonomi. Bisa mencapai kisaran 5,10%. Oleh karena porsinya yang besar dalam PDB, maka andilnya cukup signifikan dalam pertumbuhan ekonomi.

Beberapa sektor yang bersifat jasa diprakirakan melampaui pertumbuhan ekonomi, seperti: Jasa Perusahaan, Informasi dan Komunikasi, Penyediaan akomodasi dan makan minum, dan jasa lainnya. 

Meski masing-masing hanya memberi andil atas total pertumbuhan tidak besar, karena porsinya dalam PDB, namun secara agregat cukup menopang.

Dilihat dalam komponen pengeluaran, sebagaimana triwulan II lalu, yang akan mengejutkan adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Kemungkinan akan disajikan lebih dari 6,0%. Salah satu yang kontroversi saat triwulan II, terkait pertumbuhan sub PMTB berupa mesin dan peralatan. Diduga kuat terkait penambahan alutsista yang sebenarnya merupakan impor.

Boleh jadi juga, pertumbuhan PMTB ini terkait sektor hilirisasi mineral dan batubara. Persoalannya kurang jelas bagaimana perlakukan hitungan atas penambahan mesin dan peralatan. Apakah sudah dihitung sejak dibeli atau tersedia atau saat mulai berproduksi.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga sedikit lebih rendah dari tahun lalu, namun bertahan kisaran 5,00%. Konsumsi Pemerintah akan meningkat dibanding triwulan II, karena faktor musiman belanja yang biasa naik mulai triwulan III. Namun, kemungkinan lebih rendah dari triwulan III tahun lalu akan kisaran 3,0%.  

Penulis mengakui prakiraan di atas sebisanya mengikuti “cara BPS” menghitung PDB pada Triwulan II lalu. Jika mengikuti cara biasanya memproyeksi, maka pertumbuhan tidak akan mencapai 4,90%. Dan sebagai catatan, perhitungan cara baru bisa mempercantik besaran tahun 2025, namun berpotensi tidak berpengaruh tahun-tahun selanjutnya. []

Tags: Awalil RizkyPertumbuhan EkonomiRilis
Share5Tweet3Send

Pos Terkait

Infrastruktur
Analisis

Kondisi Ketenagakerjaan Cenderung Memburuk

09/11/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Pertumbuhan Ekonomi yang Dirilis BPS Masih Menimbulkan Tanda Tanya

05/11/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Purbaya Abaikan Pengungkapan Risiko Fiskal

31/10/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Penarikan Utang Bruto Sebesar 1.600 Triliun dan Posisi Utang Mencapai 10.360 Triliun

25/09/2025
Infrastruktur
Analisis

Kondisi SAL Disebabkan Berutang Ugal-ugalan

15/09/2025
utang pemerintah makin membebani
Analisis

Saldo Anggaran Lebih (SAL) Menjadi Andalan Purbaya

14/09/2025

Terkini

Infrastruktur
Analisis

Kondisi Ketenagakerjaan Cenderung Memburuk

Oleh Awalil Rizky
09/11/2025

Kondisi ketenagakerjaan

BacaDetails
utang pemerintah makin membebani

Pertumbuhan Ekonomi yang Dirilis BPS Masih Menimbulkan Tanda Tanya

05/11/2025
Infrastruktur

Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025 Akan Kembali Kontroversial

02/11/2025
utang pemerintah makin membebani

Purbaya Abaikan Pengungkapan Risiko Fiskal

31/10/2025
utang pemerintah makin membebani

Penarikan Utang Bruto Sebesar 1.600 Triliun dan Posisi Utang Mencapai 10.360 Triliun

25/09/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?