Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Tentang Neraca Pendapatan Sekunder: Transfer Masuk & Keluar Indonesia

Tentang Neraca Pendapatan Sekunder: Transfer Masuk & Keluar Indonesia

18/04/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Pada tahun 2023, neraca pendapatan sekunder tercatat mengalami surplus sebesar US$5,37 miliar.

TERDAPAT arus masuk dan arus keluar devisa yang tidak terkait langsung atas suatu jenis transaksi perdagangan internasional. Arus demikian lazimnya berupa transfer berbagai jenis mata uang, yang bersifat searah. Disebut transaksi searah karena tidak tampak seperti ekspor atau impor barang dan jasa umumnya.

Transaksi internasional yang searah pada prinsipnya dicatat dalam suatu neraca yang disebut Pendapatan Sekunder (Secondary Income). Mencakup semua transfer, baik yang masuk ataupun keluar yang tidak termasuk dalam transfer modal dan finansial.

Sebenarnya, sebagian besar sumber dana transfer tersebut tetap terkait dengan balas jasa atas penggunaan faktor produksi, terutama tenaga kerja. Perbedaannya dengan pendapatan primer adalah terkait definisi teknis pencatatan. Antara lain soal perlakuan atas mereka yang telah bekerja kurang dari atau lebih dari setahun.

Transfer dari mereka yang telah bekerja satu tahun, yang dikenal dengan istilah remitansi, dicatat dalam neraca pendapatan sekunder. Contoh transaksi lain yang dicakup adalah hibah yang bersifat finansial, terutama terkait dengan lembaga publik.

Pada tahun 2023, neraca pendapatan sekunder tercatat mengalami surplus sebesar US$5,37 miliar. Penerimaan dari pihak luar negeri mencapai US$15,26 miliar. Sedangkan pembayaran ke pihak luar negeri sebesar US$9,89 miliar.

Pendapatan sekunder selalu mengalami surplus selama belasan tahun terakhir, dengan nilai sedikit berfluktuasi. Cenderung meningkat sejak tahun 2012, dengan nilai surplus terbesar pada tahun 2019. Pandemi tampak cukup memengaruhi penurunan surplus pada tahun 2020.

Secara teknis pencatatan NPI, pendapatan sekunder diklasifikasikan menurut sektor institusional yang menerima atau memberi transfer, yaitu sektor pemerintah (general government) dan sektor lainnya (other sectors).

Sektor pemerintah di antaranya mencatat bantuan yang diterima pemerintah Indonesia atau yang diberikannya kepada pihak luar negeri. Bentuknya bersifat finansial atau yang tak tergolong barang modal. Contohnya antara lain: hibah, penanggulangan bencana alam, bantuan perlengkapan persenjataan, penerimaan pajak, denda, serta bantuan tunai untuk keperluan belanja pemerintah.

Selama sepuluh tahun terakhir, penerimaan memang di kisaran 300–400 juta dolar. Sedang arus keluar pun biasanya nihil atau sangat kecil.

Sektor lainnya mencakup transfer personal dan transfer lainnya. Transfer personal juga dikenal sebagai remitansi tenaga kerja, yaitu transfer dari pekerja migran kepada keluarga di negara asal. Pengertian migran dalam pencatatan ini adalah seseorang yang datang ke suatu wilayah ekonomi dan tinggal ataupun bermaksud untuk tinggal selama satu tahun atau lebih.

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengrim uang kepada keluarganya di Indonesia maka tercatat sebagai remitansi tenaga kerja. Begitu pula dengan hal sebaliknya yang dilakukan oleh Tenaga Kerja Asing (TKA). Sedangkan Transfer Lainnya terutama berkaitan dengan lembaga non-pemerintah seperti yayasan, lembaga sosial, dan organisasi kemasyarakatan.

Transfer Personal pada tahun 2023 mengalami surplus sebesar US$6,19 miliar. Penerimaan tercatat sebesar US$14,22 miliar, dan pembayaran sebesar US$8,03 miliar. Transfer personal memang selalu mengalami surplus dengan nilai yang relatif stabil selama 4 tahun terakhir. []

Pelajari Indikator Terkait
Tags: Neraca Pendapatan SekunderNeraca PerdaganganPerdagangan Internasional
ShareTweetSend

Pos Terkait

Defisit Anggaran dan Dampaknya
Ekonopedia

Defisit Anggaran dan Dampaknya pada Keseimbangan Primer APBN 2025

04/02/2025
transfer daerah
Ekonopedia

Porsi Transfer ke Daerah dalam APBN 2025: Pertumbuhan dan Dinamikanya

03/02/2025
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya
Ekonopedia

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya

27/01/2025
Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi
Ekonopedia

Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi

26/01/2025
penjelasan tentang belanja negara
Ekonopedia

Tentang Belanja Negara, Era Jokowi Selalu Meningkat dari Tahun ke Tahun

24/01/2025
PNBP
Ekonopedia

Penerimaan Negara Bukan Pajak, Penjelasan Serta Rinciannya

06/09/2024

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Aset Tetap Pemerintah Pusat Tidak Banyak Meningkat Selama Lima Tahun

Oleh Awalil Rizky
01/07/2025

Utang negara makin besar, tapi apakah aset negara ikut bertambah?

BacaDetails
utang pemerintah makin membebani

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?