Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Tentang Transaksi Berjalan & Kecenderungannya 10 Tahun Terakhir

Tentang Transaksi Berjalan & Kecenderungannya 10 Tahun Terakhir

18/04/2024
Waktu membaca: 3 menit
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Selama era tahun 2012–2020 kondisi transaksi berjalan selalu mengalami defisit.

CATATAN keseluruhan yang berupa neraca dari seluruh transaksi barang dan jasa sesuai sajian Bank Indonesia disebut sebagai Transaksi Berjalan (Current Account). Neraca ini mencatat seluruh nilai penjualan dan pembelian barang dan jasa selama setahun atau satu triwulan, dari sudut pandang Indonesia.

Transaksi Berjalan terdiri dari empat komponen yang juga berbentuk neraca. Yaitu: neraca barang (Goods), Jasa-jasa (Services), Pendapatan Primer (Primary Income), dan Pendapatan Sekunder (Secondary Income).

Tentang barang memang hampir bersesuaian dengan pemahaman publik. Antara lain berupa barang hasil pertambangan, hasil pertanian, dan industri manufaktur. Contoh yang dijual: batu bara, kopi, besi/baja, minyak sawit, dan tekstil. Contoh yang dibeli: peralatan Listrik, bahan kimia, komputer dan bagiannya, dan buah-buahan.

Penduduk Indonesia menjual barang kepada pihak luar negeri sebesar US$258,80 miliar pada tahun 2023. Sebaliknya, membeli sebesar US$221,89 miliar. Dialami surplus sebesar US$36,91 miliar.

Sementara itu, cakupan dari istilah jasa bersifat sangat luas. Sekelompok jasa yang relatif dikenal publik disebut neraca jasa-jasa, terdiri dari 12 jenis. Ada jasa transportasi, baik untuk barang maupun orang. Ada jasa perjalanan, dari wisatawan yang datang, maupun penduduk Indonesia yang bepergian. Ada jasa keuangan, jasa biaya penggunaan kekayaan intelektual, jasa telekomunikasi, dan lain sebagainya.

Neraca Jasa-Jasa Indonesia mengalami defisit sebesar US$17,92 miliar selama tahun 2023. Dihitung dari penerimaan sebesar US$33,43 miliar dan pembayaran sebesar US$51,35 miliar. Terdapat 7 jenis yang defisit dan 5 yang surplus, namun nilai yang defisit jauh lebih besar.

Ada pula jenis jasa yang terutama sebagai balas jasa atas investasi dan utang piutang. Penerimaan oleh penduduk Indonesia sebesar US$7,85 miliar pada tahun 2023. Sebaliknya yang pembayaran mencapai US$43,21 miliar. Dengan demikian, neraca pendapatan primer mengalami defisit sebesar US$35,36 miliar.

Terdapat arus masuk dan arus keluar devisa yang tidak terkait langsung atas suatu jenis transaksi perdagangan internasional. Arus demikian lazimnya berupa transfer berbagai jenis mata uang, yang bersifat searah. Diperlakukan sebagai jasa yang dicatat dalam suatu neraca yang disebut Pendapatan Sekunder (Secondary Income).

Pendapatan sekunder mencakup semua transfer, baik yang masuk ataupun keluar yang tidak termasuk dalam transfer modal dan finansial. Jenisnya yang umum dikenal oleh publik adalah remitansi tenaga kerja. Baik yang dikirim oleh tenaga kerja Indonesia ke Indonesia, atau sebaliknya oleh tenaga kerja asing ke negara asalnya.

Pada tahun 2023, neraca pendapatan sekunder tercatat mengalami surplus sebesar US$5,37 miliar. Penerimaan dari pihak luar negeri mencapai US$15,26 miliar. Sedangkan pembayaran ke pihak luar negeri sebesar US$9,89 miliar.

Sebagaimana dikatakan di atas, transaksi berjalan merupakan neraca gabungan dari 4 neraca tadi. Total penerimaan transaksi berjalan selama setahun atau pada 2023 mencapai US$316,01 miliar. Sedangkan total pembayaran sebesar US$317,58 miliar. Dengan demikian, transaksi berjalan mengalami defisit sebesar US$1,57 miliar.

Selama era tahun 2012–2020 kondisi transaksi berjalan selalu mengalami defisit. Pada tahun 2021 dan 2022 mengalami surplus. Pada tahun 2023 kembali mengalami defisit. Sebagai catatan, pada era 1998–2011 selalu mengalami surplus. Sebelumnya lagi, tahun 1981–1997 selalu mengalami defisit. []

Pelajari Indikator Terkait
Tags: Perdagangan InternasionalTransaksi Berjalan
ShareTweetSend

Pos Terkait

Defisit Anggaran dan Dampaknya
Ekonopedia

Defisit Anggaran dan Dampaknya pada Keseimbangan Primer APBN 2025

04/02/2025
transfer daerah
Ekonopedia

Porsi Transfer ke Daerah dalam APBN 2025: Pertumbuhan dan Dinamikanya

03/02/2025
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya
Ekonopedia

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya

27/01/2025
Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi
Ekonopedia

Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi

26/01/2025
penjelasan tentang belanja negara
Ekonopedia

Tentang Belanja Negara, Era Jokowi Selalu Meningkat dari Tahun ke Tahun

24/01/2025
PNBP
Ekonopedia

Penerimaan Negara Bukan Pajak, Penjelasan Serta Rinciannya

06/09/2024

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Aset Tetap Pemerintah Pusat Tidak Banyak Meningkat Selama Lima Tahun

Oleh Awalil Rizky
01/07/2025

Utang negara makin besar, tapi apakah aset negara ikut bertambah?

BacaDetails
utang pemerintah makin membebani

Surplus Bank Indonesia Meningkat Saat Ekonomi Bergejolak

26/06/2025
Infrastruktur

Orang Miskin Lebih Banyak Dari Yang Tidak Miskin

23/06/2025
Infrastruktur

Defisit Tidak Selalu Berarti Ekspansif

19/06/2025
utang pemerintah makin membebani

Efisiensi Belanja Harus Lebih Jelas

19/06/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?