Pencermatan pertumbuhan sektoral kurun waktu panjang memberi informasi yang berguna tentang bagaimana arah ekonomi kita.
SEBAGAIMANA dikatakan pada tulisan terdahulu, pertumbuhan ekonomi merupakan nilai Produk Domestik Bruto harga konstan pada suatu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan pada tulisan bagian ini disebut tentang pengelompokan barang dan jasa menjadi tujuh belas sektor ekonomi berdasar lapangan usaha yang memproduksinya.
Dapat dicermati tentang pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi. Caranya serupa dengan pertumbuhan ekonomi, yaitu membandingkan nilai PDB harga konstan dari sektor tersebut dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh, nilai PDB atas dasar harga berlaku yang diproduksi oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada tahun 2023 sebesar Rp2.617 triliun. Jika dihitung seolah memiliki harga tahun 2010 atau atas dasar harga konstan, maka nilainya hanya sebesar Rp1.455 triliun.
Kemudian dibandingkan dengan nilainya pada tahun 2022 yang sebesar Rp1.436 triliun, maka diperoleh persentase kenaikannya, yaitu sebesar 1,30%. Cara perhitungan serupa bisa dilakukan untuk tahun-tahun sebelumnya. Besaran tersebut disebut pertumbuhan sektor pertanian per tahun bersangkutan.
Perhitungan serupa atas sektor-sektor lainnya memberi informasi tentang laju pertumbuhan masing-masing. Pada tahun 2023 antara lain tercatat pertumbuhan sektoral sebagai berikut:
- Industri Pengolahan (4,64%).
- Pertambangan dan Penggalian (6,12%).
- Transportasi dan Pergudangan (13,96%).
- Informasi dan Komunikasi (7,59%).
- Jasa Keuangan dan Asuransi (4,77%).
Pertumbuhan sektoral dapat diperbandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang merupakan laju keseluruhan sektor. Pada tahun 2023 terdapat 6 sektor yang tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,05%. Sedangkan yang tumbuh lebih rendah sebanyak 11 sektor.
Pencermatan untuk kurun waktu yang lebih panjang, pertumbuhan selama periode 2011–2023 memberi informasi yang cukup berguna. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 13 tahun itu sebesar 4,61% per tahun. Terdapat 8 sektor ekonomi yang tumbuh melebihi, dan 9 sektor yang di bawah rata-rata.
Empat sektor di antaranya cenderung meningkat atau sekurangnya masih tumbuh stabil, yaitu: Sektor Transportasi dan Pergudangan, Sektor Konstruksi, Sektor Jasa Perusahaan, Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dan sektor Jasa lainnya.
Empat sektor yang tumbuh tinggi dan melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi, antara lain sebagai berikut:
- Informasi dan Komunikasi (9,25%).
- Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (7,47%).
- Jasa Perusahaan (6,85%).
- Transportasi dan Pergudangan (6,76%).
Empat sektor yang tumbuh relatif rendah dan di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi, antara lain sebagai berikut:
- Pertambangan dan Penggalian (1,88%).
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (2,98%).
- Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (3,29%).
- Industri Pengolahan (3,99%).
Tiga sektor dengan porsi terbesar dalam PDB justeru masuk kategori yang tumbuh di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi. Yaitu: Industri Pengolahan, Pertanian, serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Faktor ini menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung sulit melampaui angka 5%. []
Discussion about this post