Penting mengetahui definisi penduduk usia kerja maupun angkatan kerja supaya tidak keliru dalam membaca data ketenagakerjaan.
DATA ketenagakerjaan secara umum, termasuk jumlah dan tingkat pengangguran, memberi gambaran penting tentang kondisi perekonomian suatu negara. Data ketenagakerjaan Indonesia dikumpulkan dan diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui beberapa kegiatannya.
Konsep definisi ketenagakerjaan yang digunakan BPS merujuk pada rekomendasi ILO sebagaimana tercantum dalam buku “Surveys of Economically Active Population, Employment, Unemployment and Under employment: An ILO Manual on Concepts and Methods”, ILO 1992. Dengan demikian, dapat dibandingkan secara internasional, meski memiliki kondisi ketenagakerjaan spesifik Indonesia.
Kegiatan pengumpulan data ketenagakerjaan pertama kali dilaksanakan tahun 1976, namun baru sejak tahun 1986 dilakukan secara periodik. Kegiatan pokok berupa Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Sampai dengan saat ini, Sakernas mengalami berbagai perubahan baik dalam periode pencacahan maupun cakupan sampel wilayah dan rumah tangga.
Tahun 1986–1993 dilaksanakan secara triwulanan. Tahun 1994–2001 secara tahunan setiap bulan Agustus. Tahun 2002–2004 selain secara tahunan juga dilaksanakan secara triwulanan. Tahun 2005–2010 dilaksanakan secara semesteran, pada bulan Februari dan Agustus. Tahun 2011–2014, sempat dilaksanakan triwulanan. Tahun 2015–2021 kembali dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus.
Sakernas Agustus sejak tahun 2019 memiliki sampel yang empat kali lebih banyak dari Sakernas Februari. Besarnya sampel Sakernas bulan Agustus sebanyak 30.000 blok sensus atau sekitar 300.000 rumah tangga. Sedangkan sampel bulan Februari hanya sekitar 75.000 rumah tangga.
Kegiatan lain yang melengkapi data ketenagakerjaan antara lain adalah Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar-Sensus (SUPAS) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh BPS tidak pernah berubah sejak 1976. Kecuali untuk konsep penggangguran terbuka dan status pekerjaan, mulai tahun 2001 mengalami sedikit perluasan. Dengan demikian, data antar-waktu cukup bisa diperbandingkan dan dianalisis.
Data ketenagakerjaan biasanya dimulai tentang jumlah penduduk yang disebut usia kerja. Yaitu yang berusia usia 15 tahun ke atas, yang mencapai 212,59 juta orang pada Agustus 2023.
Penduduk usia kerja dibagi menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan Angkatan kerja. Angkatan kerja merupakan mereka yang aktif masuk ke dalam pasar tenaga kerja. Yaitu yang bekerja, sementara tidak bekerja karena cuti, sakit, mogok, serta tidak bekerja atau pengangguran. Jumlahnya mencapai 147,71 juta orang per Agustus 2023.
Bukan angkatan kerja merupakan mereka yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Antara lain karena sedang bersekolah atau mengurus rumah tangga. Jumlahnya sebanyak 64,88 juta orang.
Dari data tentang penduduk usia kerja dan angkatan kerja dikenal suatu indikator yang disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Persentase dari angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. TPAK sebesar 69,48% pada Agustus 2023.
TPAK mencerminkan rasio penduduk usia kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja. Merupakan satu indikator dari potensi pertumbuhan ekonomi.
Arti pentingnya membuat BPS melengkapi TPAK dengan rincian gender. TPAK laki-laki sebesar 84,26% dan perempuan sebesar 54,52%. Hal itu mengindikasikan laki-laki lebih aktif di pasar tenaga kerja.
Dalam hal rincian daerah, TPAK Perkotaan sebesar 67,73% dan TPAK Perdesaan sebesar 71,96%. Besaran TPAK perdesaan yang lebih tinggi antara lain mengindikasikan penduduk usia 15 tahun ke atasnya lebih aktif memasuki pasar tenaga kerja. Baik yang telah bekerja ataupun sedang mencari kerja. []
Discussion about this post