Laju pengeluaran PDB sangat berfluktuasi, kadang di atas atau di bawah pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya.
PRODUK Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 sebesar Rp20.892 triliun dapat dirinci menurut penggunaannya untuk apa, yang jika dilihat dari sisi yang menggunakan merupakan nilai pengeluaran. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut rincian secara demikian sebagai PDB menurut Pengeluaran atau PDB menurut Penggunaan.
BPS pada saat ini mengklasifikasi rinciannya yang sering disebut sebagai komponen menjadi tujuh kelompok, yaitu: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto, Perubahan Inventori, Ekspor Barang dan Jasa, dikurangi Impor Barang dan Jasa.
Sebagaimana nilai total PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2023 disajikan dalam nilai atas dasar harga konstan (ADHK), maka masing-masing komponen pun dapat dihitung serupa. Nilai ADHK merupakan penyesuaian seolah memakai harga tahun 2010 sebagai tahun dasar.
Pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan nilai PDB ADHK suatu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitu pula dengan pertumbuhan suatu komponen pengeluaran.
Nilai komponen Konsumsi Rumah Tangga ADHB pada tahun 2023 sebesar Rp11.110 triliun, sedang nilai ADHK sebesar Rp6.486 triliun. Oleh karena nilai ADHK dari pengeluaran konsumsi rumah tangga pada tahun 2022 sebesar Rp6.188 triliun, maka laju pertumbuhannya sebesar 4,82%.
Rata-rata laju pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga selama periode tahun 2011–2023 sebesar 4,25% per tahun. Lajunya di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi yang sebesar 4,61%. Namun laju pertumbuhannya antara keduanya di berbagai tahun sering setara.
Nilai komponen Konsumsi Pemerintah ADHB pada tahun 2023 sebesar Rp1.556 triliun, sedang nilai ADHK-nya sebesar Rp896 triliun. Oleh karena nilai ADHK dari pengeluaran konsumsi pemerintah pada tahun 2022 sebesar Rp871 triliun, maka laju pertumbuhannya sebesar 2,95%.
Rata-rata laju pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah selama periode tahun 2011–2023 sebesar 4,25% per tahun. Lajunya di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi yang sebesar 4,61%. Lajunya sangat berfluktuasi tiap tahun namun sering di bawah pertumbuhan ekonomi.
Nilai komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) ADHB pada tahun 2023 sebesar Rp6.128 triliun, sedang nilai ADHKnya sebesar Rp3.849 triliun. Oleh karena nilai ADHK dari PMTB pada tahun 2022 sebesar Rp3.687 triliun, maka laju pertumbuhannya sebesar 4,40%.
Rata-rata laju pertumbuhan komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto selama periode tahun 2011–2023 sebesar 4,72% per tahun. Lajunya sedikit di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi yang sebesar 4,61%. Laju pertumbuhan PMTB sangat berfluktuasi, sehingga kadang di atas atau di bawah pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya. []
Discussion about this post