Persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2024 sebesar 9,03%. Angka ini masih terbilang tinggi.
JUMLAH penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2024 diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 25,22 juta orang. Sebanyak 11,64 juta orang berdomisili di wilayah perkotaan, dan 13,58 juta orang di wilayah perdesaan.
Penduduk miskin adalah orang yang rata-rata pengeluarannya kurang dari Garis Kemiskinan. Garis ditentukan oleh BPS menggunakan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar yang dinyatakan dalam nilai pengeluaran dalam rupiah. Garis kemiskinan nasional pada Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
Jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat lebih banyak dibanding perkotaan. Namun, laju penurunannya selama beberapa tahun terakhir cenderung berlangsung lebih cepat. Dalam hal ini, memang harus dipertimbangkan pula faktor perubahan administrasi, karena sebagian wilayah desa secara administrasi berubah menjadi kota.
Penduduk miskin sebenarnya hanya berkurang sebanyak 8,87 juta orang selama 23 tahun, dari 34,01 juta orang (1996) menjadi 25,14 juta orang (2019). Hal itu antara lain disebabkan krisis ekonomi yang dialami pada tahun 1997/1998. Saat itu, terjadi lonjakan kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 15,49 juta orang. Dari 34,01 juta orang (1996) menjadi 49,50 juta orang (1998).
Pencapaian selama belasan tahun terhapuskan oleh krisis ekonomi yang berlangsung selama 1,5 tahun. Dan untuk menurunkan kembali ke jumlah yang sama, butuh waktu selama sepuluh tahun.
Ketika perekonomian terdampak pandemi Covid-19, jumlah penduduk miskin meningkat signifikan dari Maret 2019 yang sebanyak 25,14 juta orang. Menjadi 26,42 juta orang pada Maret 2020 dan 27,54 juta orang pada Maret 2021.
Pemulihan ekonomi yang berlangsung selama dua tahun terakhir berhasil menurunkannya kembali secara perlahan. Meskipun demikian, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 masih sedikit lebih banyak dibanding Maret 2019. Khusus wilayah perkotaan per Maret 2024 (11,64 juta jiwa) masih jauh lebih banyak dari per Maret 2019 (9,99 juta jiwa).
Rilis BPS tentang kondisi kemiskinan Maret 2024 disampaikan oleh BPS pada tanggal 1 Juli 2024. Disajikan pula persentase penduduk miskin atas total jumlah penduduk. Jumlah penduduk didasarkan proyeksi BPS untuk pertengahan tahun bersangkutan.
Persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2024 sebesar 9,03%. Persentase penduduk miskin wilayah perkotaan atas total penduduk perkotaan sebesar 7,03%. Persentase penduduk miskin wilayah perdesaan atas total penduduk perdesaan sebesar 11,79%.
Dilihat dari persentase penduduk miskin, perdesaan tercatat lebih besar dibanding perkotaan. Laju penurunannya sempat berlangsung lebih lambat sebelum tahun 2019. Namun, dalam beberapa tahun terakhir setelah ada dampak pandemi, laju penurunan di perdesaan berlangsung lebih cepat.
Sebaliknya dengan persentase orang papa di perkotaan yang kondisi Maret 2024 masih lebih buruk dibanding Maret 2019. Sebelum ada pandemi, laju penurunan berlagsung cukup cepat, melebihi penurunan di perdesaan. Ketika terjadi pandemi, meningkatnya cukup signifikan dan hanya menurun perlahan hingga saat ini. [adj]