Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya

27/01/2025
Waktu membaca: 3 menit
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Belanja Pemerintah Pusat pada APBN 2025 dirinci menjadi delapan jenis belanja, dengan dominasi pada belanja pegawai, pembayaran bunga utang, dan subsidi, mencerminkan dinamika penganggaran yang terus berkembang namun tetap berlandaskan aturan hukum yang berlaku.

BELANJA Pemerintah Pusat juga dirinci menurut jenisnya. Kadang ada sedikit perbaikan cakupan rinci dari masing-masing jenis, sesuai perkembangan terkini dari dinamika penganggaran. Namun tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, serta diberi payung hukum berupa peraturan Menteri keuangan.

Belanja pemerintah pusat pada APBN 2025 sebesar Rp2.701,44 triliun dirinci dalam 8 jenis belanja. Diantaranya sebagai berikut: belanja pegawai (Rp521,45 triliun), belanja barang (Rp486,85 triliun), belanja modal (Rp234,11 triliun), pembayaran bunga utang (Rp552,85 triliun), subsidi (Rp307,93 triliun), belanja hibah (Rp0,2 triliun), bantuan sosial (Rp140,06 triliun), dan belanja lain-lain (Rp457,98 triliun).

Belanja Pegawai adalah kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah dalam dan luar negeri. Baik kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS dan non-PNS. Pembayaran sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas fungsi unit organisasi pemerintah selama periode tertentu, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Porsi Belanja pegawai masih termasuk yang besar, mencapai 19,30% pada APBN 2025. Porsinya pada era SBY (2005-2014) rata-rata kisaran 18,65% per tahun. Sempat meningkat signifikan pada era 2015-2019, hingga lebih dari 25%. Perlahan menurun kembali sejak tahun 2020.

Belanja Barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan, serta pengadaan barang. Belanja diimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan. Bisa dikatakan jenis belanja ini lebih bersifat konsumsi dari Pemerintah.

Porsi Belanja Barang masih termasuk yang besar, mencapai 18,01% pada APBN 2025. Porsinya pada era SBY (2005-2014) rata-rata kisaran 12,21% per tahun. Porsinya meningkat pesat pada era Jokowi, sampai dengan tahun 2021.

Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dan atau aset lainnya yang memberi manfaat ekonomis lebih dari satu periode akuntansi (dua belas bulan). Dan melebihi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan Pemerintah.

Porsi Belanja Modal hanya sebesar 8,67% pada APBN 2025. Porsinya pada era SBY (2005-2014) rata-rata sekitar 13,36% per tahun. Porsinya meningkat cukup signifikan pada era Jokowi pertama, hingga mencapai 18,41% pada 2019. Namun, menurun cukup drastis pada periode kedua yang rata-rata sekitar 11,94%.

Jenis belanja yang cenderung mengalami peningkatan signifikan selama beberapa tahun terakhir adalah pembayaran bunga utang. Porsinya mencapai 20,47% pada APBN 2025. Nilai dan porsinya merupakan yang terbesar.

Porsi belanja subsidi sebesar 11,40% pada APBN 2025, relatif setara dengan porsi pada era Jokowi kedua. Bisa dikatakan nilai dan porsi belanja subsidi cukup mencerminkan pilihan politik anggaran yang diambil. Sebagai contoh, pada era 2005-2009 porsi subsidi mencapai 29,85% dan bertambah lagi menjadi 31,82% pada era 2010-2014.

Rata-rata porsinya hanya sebesar 14,47% per tahun pada era 2015-2019. Penurunan drastis terjadi pada tahun 2015, dengan pengurangan subsidi BBM secara besar-besaran. Kemudian pada saat pandemi, pilihan jenis belanja pun tidak terlampau kepada subsidi, sehingga porsinya berkurang.

Jenis Belanja Lain-Lain sebenarnya untuk menampung belanja yang tidak bisa dimasukan dalam 7 jenis yang lainnya. Nilai dan porsinya relatif kecil pada era prapandemi. Setelahnya hinggi kini justeru bernilai sangat besar. Porsinya masih mencapai 16,89% pada APBN 2025. []

Pelajari Indikator Terkait
https://mcdn.podbean.com/mf/web/383mu5mg2itzmexz/belanja_negara_menurut_jenisnya8wc95.mp3

Podcast: Play in new window | Download

Tags: APBNbelanjaBelanja NegaraBelanja Pemerintah
Share1Tweet1Send

Pos Terkait

Defisit Anggaran dan Dampaknya
Ekonopedia

Defisit Anggaran dan Dampaknya pada Keseimbangan Primer APBN 2025

04/02/2025
transfer daerah
Ekonopedia

Porsi Transfer ke Daerah dalam APBN 2025: Pertumbuhan dan Dinamikanya

03/02/2025
Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi
Ekonopedia

Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi

26/01/2025
penjelasan tentang belanja negara
Ekonopedia

Tentang Belanja Negara, Era Jokowi Selalu Meningkat dari Tahun ke Tahun

24/01/2025
PNBP
Ekonopedia

Penerimaan Negara Bukan Pajak, Penjelasan Serta Rinciannya

06/09/2024
Penerimaan Perpajakan
Ekonopedia

Penjelasan Mengenai Penerimaan Perpajakan

05/09/2024

Terkini

utang pemerintah makin membebani
Analisis

Mewaspadai Kondisi Transaksi Internasional Indonesia

Oleh Awalil Rizky
02/06/2025

Klaim kestabilan NPI

BacaDetails
Pertanian

Defisit Anggaran Lebar dan Berutang Lebih Banyak

28/05/2025
Fiskal

Pengakuan Kondisi Ekonomi Berdasar Proyeksi Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

24/05/2025
utang pemerintah makin membebani

Produksi Pangan 2024 Turun Drastis

17/05/2025
Fiskal

Masyarakat Mulai Khawatir Masa Depan Ekonominya

11/05/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?