Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Mencermati Struktur Ekspor Indonesia

Mencermati Struktur Ekspor Indonesia

31/03/2024
Waktu membaca: 4 menit
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka sebesar US$258,80 miliar.

NILAI ekspor melebihi nilai impor barang atau mengalami surplus sebesar US$36,91 miliar pada tahun 2023. Neraca perdagangan barang Indonesia memang cenderung mengalami surplus, namun pernah mengalami defisit pada tahun-tahun tertentu. 

Surplus kadang diperoleh karena impor yang turun lebih cepat dibanding ekspor. Sebagaimana yang terjadi pada tahun 2020, nilai ekspor barang sebenarnya juga mengalami penurunan.

Masalah yang mendasar dalam Neraca Perdagangan Barang Indonesia sebenarnya bukan sekadar surplus atau defisitnya saja. Terutama bukan hanya peningkatan nilai ekspornya, melainkan fakta struktur ekspor yang masih belum kokoh dan kurang menjamin keberlanjutannya. 

Struktur ekspor Indonesia lebih didominasi oleh produk primer atau produk tanpa olahan atau hanya sedikit olahan, jika dilihat berdasar Standard International Trade Classification (SITC). Berdasar SITC, ekspor dikelompokan dalam tiga kategori: produk primer, produk manufaktur, dan produk lainnya. 

Produk primer terdiri dari produk pertanian serta bahan bakar dan pertambangan. Produk pertanian sendiri terdiri dari makanan dan bahan baku.

Dari nilai ekspor Indonesia sebesar US$258,80 miliar pada tahun 2023, sebanyak US$242,87 miliar atau 93,85% merupakan ekspor nonmigas.

Komposisi ekspor nonmigas itu berdasar SITC terdiri dari: produk primer sebesar 50,1%, produk manufaktur sebesar 49,2%, dan produk lainnya 0,3%. Dengan demikian, produk primer mencapai separuh dari total ekspor.

Komposisinya produk primer di kisaran separuh dari total ekspor ini telah bertahan lama. Porsinya memang terkesan naik dan turun, namun lebih disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas. Dan jika dilihat berdasar harga riil, tidak banyak perubahan komposisi selama 10 tahun terakhir, meski tidak sebesar masa Orde Baru dahulu. 

Struktur Ekspor

Kelompok barang yang berasal dari ekstraksi hasil alam dan yang hanya sedikit diolah masih memiliki porsi cukup besar. Selain bernilai tambah tidak maksimal, harga komoditasnya pun amat fluktuatif, dan Indonesia bukan penentu harga.

Barang ekspor yang berasal dari industri pengolahan juga masih memiliki konten impor dalam porsi besar. Secara keseluruhan, ragam barang ekspor masih kurang bervariasi, dan komoditas unggulan bersifat kurang menentukan dalam pasar internasional.

Dilihat dari kelompok barang ekspor berdasar Harmonized System (HS) 2 digit, maka terdapat 10 golongan barang yang berporsi besar, rata-rata kisaran 70% dari total ekspor. Lima terbesar pada tahun 2023 adalah sebagai berikut: 

  1. Bahan bakar mineral sebesar US$59,49 miliar (22,99%)
  2. Lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$28,45 miliar (10,99%)
  3. Besi dan baja sebesar US$26,70 miliar (10,32%)
  4. Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$14,35 miliar (5,54%)
  5. Kendaraan dan bagiannya sebesar US$11,15 miliar (4,31%)

Sedangkan dalam hal kategori barang secara lebih spesifik, nilai ekspor nonmigas terbesar berupa 15 komoditas utama yang berporsi 64,17% dari total. Lima komoditas terbesar pada tahun 2023 adalah sebagai berikut: 

  • Batu Bara sebesar US$34,59 miliar (14,24%)
  • Besi/Baja sebesar US$27,63 miliar (11,38%)
  • Minyak Kelapa Sawit sebesar US$23,97 miliar (9,87%)
  • Bijih Tembaga sebesar US$8,33 miliar dan Lignit sebesar US$8,10 miliar (3,18%).

Negara tujuan ekspor nonmigas didominasi oleh 10 negara utama yang porsinya pada tahun 2023 mencapai 72,7%. Selama satu dekade terakhir, porsinya memang selalu di kisaran 70%. Bahkan, lima negara utama mencapai 55,8% atau lebih dari separuh  dari total nilai ekspor nonmigas tahun 2023, yaitu: Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang dan Filipina. []

Pelajari Indikator Terkait
Tags: EksporPerdaganganPerdagangan Internasional
ShareTweetSend

Pos Terkait

Defisit Anggaran dan Dampaknya
Ekonopedia

Defisit Anggaran dan Dampaknya pada Keseimbangan Primer APBN 2025

04/02/2025
transfer daerah
Ekonopedia

Porsi Transfer ke Daerah dalam APBN 2025: Pertumbuhan dan Dinamikanya

03/02/2025
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya
Ekonopedia

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya

27/01/2025
Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi
Ekonopedia

Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi

26/01/2025
penjelasan tentang belanja negara
Ekonopedia

Tentang Belanja Negara, Era Jokowi Selalu Meningkat dari Tahun ke Tahun

24/01/2025
PNBP
Ekonopedia

Penerimaan Negara Bukan Pajak, Penjelasan Serta Rinciannya

06/09/2024

Terkini

Fiskal
Analisis

Pengakuan Kondisi Ekonomi Berdasar Proyeksi Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

Oleh nairilink
24/05/2025

Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

BacaDetails
utang pemerintah makin membebani

Produksi Pangan 2024 Turun Drastis

17/05/2025
Fiskal

Masyarakat Mulai Khawatir Masa Depan Ekonominya

11/05/2025
utang pemerintah makin membebani

Pengangguran Turun, Tetapi Kondisi Pekerja Memburuk

06/05/2025
Transaksi Internasional

Gudang Improvisasi Prabowo Untuk Apa?

05/05/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?