Cara sederhana menilai inflasi berbagai kota adalah melihat Indeks Harga Konsumen.
SURVEI dan peta inflasi yang disajikan dengan tahun 2018 sebagai tahun dasar mencakup 90 kota di seluruh Indonesia. Tersebar berdasar wilayah kepulauan sebagai berikut: Pulau Sumatera sebanyak 24 kota, Pulau Jawa sebanyak 26 kota, Luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera sebanyak 40 kota.
Pada tahun 2023, inflasi tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Tanjung Pandan yang sebesar 3,80%. Di pulau Jawa terjadi di Sumenep yang mencapai 5,08%. Sedangkan di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera terjadi di Merauke sebesar 4,67%.
Dalam hal inflasi terendah, di Pulau Sumatera terjadi di Meulaboh yang sebesar 1,42%. Di pulau Jawa terjadi di Bandung yang hanya 0,63%. Sedangkan di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera terjadi di Jayapura yang sebesar 1,65%.
Cara analisis sederhana melihat kecenderungan inflasi dari berbagai kota untuk kurun beberapa tahun adalah dengan melihat Indeks Harga Konsumen (IHK). Dengan tahun 2018 sebagai tahun dasar, IHK umum atau seluruh kota sebesar 116,56 per Desember 2023. IHK suatu kota pada waktu yang sama dapat dibandingkan dengan IHK umum tersebut.
Inflasi di kota-kota Pulau Sumatera tampak cenderung lebih tinggi dari inflasi umum. Terdapat 18 kota yang lebih tinggi dan hanya 6 kota yang lebih rendah. IHK tertinggi terjadi di Meulaboh yang mencapai 120,38, sedang yang terendah di Tanjung Pinang sebesar 113,31.
Peta inflasi di kota-kota Pulau Jawa cenderung lebih rendah atau sekurangnya hanya setara inflasi umum. Terdapat 12 kota yang lebih tinggi dan 14 kota yang lebih rendah. IHK tertinggi terjadi di Sumenep yang mencapai 120,82, sedang yang terendah di Cirebon sebesar 113,87. Perlu diketahui bahwa IHK di kota Jakarta justeru lebih rendah dari IHK umum, yakni sebesar 114,67.
Inflasi di kota-kota Luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera tampak cenderung lebih tinggi dari inflasi umum. Terdapat 14 kota yang lebih tinggi dan 26 kota yang lebih rendah. IHK tertinggi terjadi di Kotabaru yang mencapai 124,40, sedang yang terendah di Jayapura sebesar 113,87.
Hingga saat ini, data inflasi masih berdasar kondisi wilayah perkotaan. Cakupannya memang sudah cukup luas, sebanyak 150 kota pada set data tahun 2024. Namun, dalam hal inflasi di perdesaan masih belum tercakup.
Padahal, salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat desa adalah daya beli masyarakat perdesaan. Dengan demikian, informasi tentang harga khususnya harga konsumen berbagai komoditas di daerah perdesaan sangat diperlukan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyadari hal itu dan berupaya mengumpulkan data secara terpisah dari inflasi umum.
Pengumpulan data harga konsumen perdesaan dilakukan secara rutin setiap bulan oleh BPS melalui Survei Harga Konsumen Perdesaan dalam rangka penghitungan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga, Indeks Harga yang Dibayar Petani dan Nilai Tukar Petani. Harga Konsumen Perdesaan meliputi harga berbagai komoditas baik makanan maupun non-makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat perdesaan. []