Angka inflasi didapat setelah melakukan pencermatan komoditas barang dan jasa di 150 kota.
BADAN Pusat Statistik (BPS) melakukan perhitungan tingkat inflasi terutama berdasar pencermatan terhadap komoditas barang dan jasa di 150 kota di Indonesia. Komoditas yang diamati saat ini mengacu pada hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2018.
Sebagaimana disebut terdahulu, paket komoditas SBH 2018 terdiri dari 835 komoditas, yang antara lain diklasifikasi menjadi 11 kelompok pengeluaran. Selain itu, BPS juga mengklasifikasikannya menjadi tiga kelompok komponen, yaitu: kelompok komponen inti (core inflation) sebanyak 711 komoditas, kelompok komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebanyak 23 komoditas, dan komponen harga yang bergejolak (volatile foods) sebanyak 101 komoditas.
Inflasi (y-on-y) per Desember 2023 dari kelompok komponen inti sebesar 1,80%. Sedangkan inflasi kelompok komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 1,72%, dan inflasi komponen harga yang bergejolak sebesar 6,73%.
Indeks Harga Konsumen (IHK) komponen inti pada per Desember 2023 sebesar 113,21 tercatat lebih rendah dari IHK umum yang sebesar 116,56. Pada waktu yang sama, IHK komponen harga diatur pemerintah sebesar 121,45 atau lebih tinggi dari IHK Umum. Sedangkan IHK komponen harga yang bergejolak sebesar 124,49 artinya jauh lebih tinggi dari IHK Umum.
Dari tingkat inflasi umum (y-on-y) Desember 2023 yang sebesar 2,61%, masing-masing komponen tersebut memberikan andil atau sumbangan. Kelompok komponen inti menyumbang sebesar 1,15 persen poin. Kelompok komponen harga yang diatur pemerintah menyumbang sebesar 0,32 persen poin. Komponen harga yang bergejolak menyumbang sebesar 1,14 persen poin.
BPS memberi informasi tambahan mengenai inflasi menurut dua jenis komponen tertentu, yaitu komponen energi dan komponen Bahan Makanan.
Komponen energi per Desember 2023 mengalami inflasi (y-on-y) sebesar minus 0,38% atau justeru deflasi. Sedangkan Bahan makanan mengalami inflasi sebesar 6,37% dan memberi andil sebesar 1,17 persen poin.
Dilihat dari kurun waktu yang panjang, dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2023, tampak inflasi komponen inti rata-rata cukup rendah dan cenderung stabil. Rata-ratanya sebesar 3,44% per tahun. Lebih rendah dibanding rata-rata inflasi umum yang sebesar 4,14% per tahun.
Pada waktu yang sama, komponen harga yang diatur pemerintah terlihat berfluktuasi. Secara rata-rata, tingkat inflasinya memang lebih tinggi dari inflasi umum, yaitu sebesar 4,80% per tahun.
Sementara itu, komponen harga yang bergejolak juga cukup berfluktuasi. Secara rata-rata, tingkat inflasinya pun lebih tinggi dari inflasi umum, yaitu sebesar 6,09% per tahun. []