PDB per kapita didapat dari nilai PDB dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun bersangkutan.
NILAI Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia termasuk salah satu yang besar di dunia. Publikasi Bank Dunia menyebut nilainya mencapai US$1,32 triliun pada tahun 2022. Itu artinya, Indonesia masuk dalam klub elite karena hanya ada sekitar 20 negara dengan PDB di atas US$1 triliun.
Secara logis, salah satu penyebab besarnya nilai PDB Indonesia adalah karena jumlah penduduknya yang sangat banyak. Namun, ada kecenderungan lahiriah dalam perhitungan PDB yang mengabaikan seberapa besar kekayaan yang dinikmati masing-masing orang.
Oleh karena itu, perbandingan PDB antar-negara lebih seperti membandingkan apel dengan jeruk—sama-sama buah, tapi rasanya beda. Untuk mendapat ukuran paling mendekati kondisi ekonomi sesungguhnya, maka perlu kita lihat berapa besar nilai PDB per kapita, yang didapat dari nilai PDB dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun bersangkutan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyadari masalah perhitungan PDB ini, sehingga selalu memublikasi data PDB per kapita. Data penduduk yang dipakai sebagai pembagi adalah data pertengahan tahun bersangkutan dari proyeksi BPS. PDB per kapita Indonesia tahun 2023 sebesar Rp74,96 juta.
BPS juga menyajikan dalam satuan dolar Amerika, yakni sebesar US$4.920. Bank Dunia belum menyajikan data Indonesia tahun 2023, hanya data tahun 2022 yang sebesar US$4.788.
Dalam hal PDB per kapita, Indonesia termasuk yang belum tinggi. Peringkatnya masih di luar 100 besar dari seluruh negara yang terdata. Di wilayah Asia Tenggara pun, peringkat Indonesia hanya ke-5 dari 11 negara.
Masih belum tingginya PDB per kapita Indonesia terkonfirmasi dengan nilainya pada tahun 2022 itu masih di bawah rata-rata dunia sebesar US$12.688 dan di bawah rata-rata kelompok negara berpendapatan menengah atas sebesar US$10.814.
Data ini mungkin juga bisa menjadi ukuran untuk menjawab pertanyaan tentang kapan Indonesia menjadi negara maju. Selama PDB per kapita masih di bawah rata-rata, sederhananya, kita belumlah layak disebut negara maju.
Sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, BPS menyajikan pula data Produk Nasional Bruto (PNB) dan PNB per kapita. BPS belum memublikasi nilai PNB dan PNB per kapita tahun 2023.
Nilai PNB atau Gross National Product (GNP) disajikan pula oleh Bank Dunia, bersamaan dengan data negara lain. Bank Dunia saat ini menyebut GNP sebagai Gross National Income (GNI).
Ada sedikit perbedaan antara BPS dan Bank Dunia dalam memakai proyeksi jumlah penduduk dan nilai kurs. Sehingga nilainya menjadi sedikit berbeda. Sebagai contoh, BPS menyatakan PDB per kapita sebesar US$4.785 pada tahun 2022. Sedangkan Bank Dunia menyajikannya sebesar US$4.788.
Nilai PDB per kapita dan PNB per kapita dalam rupiah terus meningkat selama ini. Sedangkan dalam nilai dolar Amerika berfluktuasi, terutama karena faktor nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika. []
Discussion about this post