Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisandata.co
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil

Beranda » Memahami Distribusi PDB Menurut Pengeluaran

Memahami Distribusi PDB Menurut Pengeluaran

10/03/2024
Waktu membaca: 4 menit
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Badan Pusat Statistik pada saat ini mengklasifikasi rincian pengeluaran Produk Domestik Bruto menjadi tujuh kelompok. 

PRODUK Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 sebesar Rp20.892 triliun merupakan nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi selama setahun. PDB biasa pula disebut sebagai output perekonomian nasional.

Secara teoritis, bisa ditelusuri ke mana perginya seluruh output tersebut. Dipergunakan untuk apa dan oleh siapa saja. Dalam pengertian sehari-hari dibeli oleh siapa saja, dengan catatan ada sebagian barang dan jasa yang dianggap dibeli oleh produsennya sendiri.

Dari sudut pandang pembeli atau yang memperoleh barang, nilai barang dan jasa yang dibayarnya merupakan pengeluaran. Dengan demikian, PDB bisa pula dilihat sebagai pengeluaran total atas output perekonomian dalam kurun waktu tertentu.

Pengeluaran itu dapat juga dilihat sebagai siapa yang menggunakan atau untuk apa digunakannya. BPS menyebut rincian PDB secara demikian disebut sebagai PDB menurut Pengeluaran atau PDB menurut penggunaan.

BPS pada saat ini mengklasifikasi rinciannya yang sering disebut sebagai komponen menjadi tujuh kelompok, yaitu: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto, Perubahan Inventori, Ekspor Barang dan Jasa, dikurangi Impor Barang dan Jasa.

Nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga bernilai terbesar, mencapai Rp11.109 triliun pada tahun 2023. Porsinya atas total PDB sebesar 53,18% dari PDB. 

Sebenarnya secara teknis, nilai itu dihitung dengan memakai metode prakiraan. Dilakukan dengan metodologi dan sumber data yang sudah baku. Ada manual perhitungan yang dipakai secara umum di banyak negara. BPS terutama memakai hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) sebagai data pokok.

Komponen pengeluaran konsumsi LNPRT pada tahun 2023 sebesar Rp260,73 triliun atau 1,25% dari PDB. LNPRT merupakan lembaga yang menyediakan barang dan jasa secara gratis bagi anggota atau rumah tangga, serta tidak dikontrol oleh pemerintah, di antaranya: 

  • Organisasi kemasyarakatan 
  • Organisasi profesi
  • Perkumpulan kebudayaan dan hobi 
  • Lembaga swadaya masyarakat
  • Lembaga keagamaan, dan 
  • Organisasi bantuan kemanusiaan

Komponen konsumsi pemerintah pada tahun 2023 sebesar Rp1.555,52 triliun atau 7,45% dari PDB. Mencakup pemerintah umum yang terdiri dari pemerintah pusat yang meliputi unit departemen, lembaga non-departemen dan lembaga pemerintah lainnya, serta pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dan daerah di bawahnya. 

Cakupannya antara lain adalah: belanja pegawai, penyusutan barang-barang pemerintah, dan belanja barang yang mencakup juga belanja perjalanan, pemeliharaan, dan pengeluaran lain yang bersifat rutin.

Komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) pada tahun 2023 sebesar Rp6.127,70 triliun atau 29,33% dari PDB. PMTB merupakan pengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barang modal yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. 

Barang modal adalah peralatan yang digunakan untuk berproduksi dan biasanya mempunyai umur pakai satu tahun atau lebih. PMTB antara lain berbentuk: bangunan atau konstruksi, mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan, alat angkutan, dan barang modal lainnya.

Komponen Inventori diartikan sebagai aset berupa barang dan jasa yang disimpan untuk kemudian dijual, digunakan dalam kegiatan produksi atau penggunaan lainnya di waktu mendatang. Jenisnya antara lain: bahan baku dan penolong, barang dalam penyelesaian, barang jadi, dan barang untuk dijual kembali. Yang dicatat dalam perhitungan PDB adalah nilai perubahannya dibanding setahun lalu yang pada tahun 2023 sebesar Rp248,60 triliun.

Komponen penggunaan berikutnya adalah ekspor-impor barang dan jasa yang nilai bersihnya pada tahun 2023 sebesar minus Rp455 triliun. Nilai ekspor sebesar Rp4.543 triliun dan nilai impor sebesar Rp4.088 triliun.

Komponen ini memperhitungkan kegiatan transaksi barang dan jasa antara penduduk Indonesia dengan penduduk negara lain. Di antaranya: ekspor dan impor barang, jasa pengangkutan, jasa asuransi, komunikasi, pariwisata, dan jasa lainnya. 

Data yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber yaitu Statistik Ekspor dan Impor BPS; Neraca Pembayaran baik dari Bank Indonesia maupun Dana Moneter Internasional; serta data dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

Oleh karena alasan teknis, PDB Indonesia menurut penggunaan di Indonesia saat ini disajikan BPS dengan tambahan item yang disebut diskrepansi statistik. Nilainya pada tahun 2023 mencapai Rp1.135 triliun. 

Diskrepansi statistik adalah semacam item lain-lain, yang tidak bisa digolongkan kepada kategori yang tersedia, yang terutama sekali berkenaan dengan perbedaan antara perhitungan pendekatan pengeluaran dengan pendekatan produksi. Padahal, yang paling diandalkan dan dijadikan patokan oleh BPS adalah perhitungan dengan pendekatan produksi. []

Pelajari Indikator Terkait
Sumber Ilustrasi: Shuttershtock
Tags: PDB Menurut PengeluaranPertumbuhan EkonomiProduk Domestik Bruto (PDB)
ShareTweetSend

Pos Terkait

Defisit Anggaran dan Dampaknya
Ekonopedia

Defisit Anggaran dan Dampaknya pada Keseimbangan Primer APBN 2025

04/02/2025
transfer daerah
Ekonopedia

Porsi Transfer ke Daerah dalam APBN 2025: Pertumbuhan dan Dinamikanya

03/02/2025
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya
Ekonopedia

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenisnya

27/01/2025
Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi
Ekonopedia

Rincian Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi dan Organisasi

26/01/2025
penjelasan tentang belanja negara
Ekonopedia

Tentang Belanja Negara, Era Jokowi Selalu Meningkat dari Tahun ke Tahun

24/01/2025
PNBP
Ekonopedia

Penerimaan Negara Bukan Pajak, Penjelasan Serta Rinciannya

06/09/2024

Discussion about this post

Terkini

Fiskal
Analisis

Pengakuan Kondisi Ekonomi Berdasar Proyeksi Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

Oleh nairilink
24/05/2025

Pendapatan Negara KEM-PPKF 2026

BacaDetails
utang pemerintah makin membebani

Produksi Pangan 2024 Turun Drastis

17/05/2025
Fiskal

Masyarakat Mulai Khawatir Masa Depan Ekonominya

11/05/2025
utang pemerintah makin membebani

Pengangguran Turun, Tetapi Kondisi Pekerja Memburuk

06/05/2025
Transaksi Internasional

Gudang Improvisasi Prabowo Untuk Apa?

05/05/2025

Panel Interaktif

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur?
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi?
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa?
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa?
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Disclaimer

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Kajian Utama
  • Ekonopedia
  • Indikator
  • Analisis
  • Khazanah

Barisandata.co © 2024 hak cipta dilindungi undang-undang.

Kenapa Sektor Industri Kita Tak Kunjung Maju? Apa yang Salah? Pemerintah Serius Gak Sih Menggenjot Sektor Industri? Kok Makin Banyak Milenial yang Nganggur? Orang Berpendidikan Tinggi Susah Dapat Kerja di Indonesia Bisakah Indonesia Menikmati Bonus Demografi? Ada Jutaan Orang Indonesia Bekerja Tanpa Upah Masih Ingat Video Pak Jokowi Soal Ekonomi Meroket? Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 7%, Emang Pemerintah Bisa? Produksi Padi 2023 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir Sektor-sektor Penyangga Pertumbuhan Ekonomi 2023 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Secara Spasial Cadangan Devisa Indonesia Menurun di Februari 2024 Indonesia Masuk Negara Upper Middle Income Countries, Lalu Apa? Luas Lahan & Produksi Padi Makin Berkurang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Layak Dibanggakan?